SEO untuk Subdomain: Penting atau Tidak?

subdomain vs subfolder, mana yang bagus untuk seo

SEO untuk Subdomain: Penting atau Tidak?

Dalam dunia digital, apakah memilih subdomain bisa berpengaruh pada SEO? Apa bedanya dengan subfolder, dan mana yang lebih baik untuk strategi bisnis online?

Bagi blogger, pemilik bisnis, dan content creator, SEO (Search Engine Optimization) adalah kunci utama untuk meningkatkan visibilitas dan menarik lebih banyak pengunjung.

Namun, ketika berbicara soal subdomain, banyak pertanyaan muncul:
✅ Apakah subdomain memengaruhi SEO secara signifikan?
✅ Lebih baik menggunakan subdomain atau subfolder?
✅ Bagaimana cara mengoptimalkan subdomain agar tetap SEO-friendly?

Secara udah lama banget gak bahas soal ngeblog di sini, kali ini mau bahas deh… apakah menggunakan subdomain itu bagus untuk SEO, Ataukah mendingan subfolder? Terus juga tips SEO untuk yang memilih menggunakan subdomain.

Apa Itu Subdomain?

apa itu subdomain dan subfolder, mana yang bagus untuk seo

Sebenernya, apa sih subdomain itu?

Subdomain adalah ekstensi dari domain utama yang digunakan untuk memisahkan konten berdasarkan kategori tertentu. Misalnya, blog.contoh.com adalah subdomain dari contoh.com.

Subdomain sering digunakan untuk:

  • Memisahkan blog dari website utama. Hal ini diilakukan karena website utama difokuskan untuk “tujuan utama”, seperti yang dilakukan oleh Tokopedia. Selain itu, topik bahasan pun bisa jadi sangat bertolak belakang sehingga bisa memiliki strategi SEO tersendiri.
  • Menargetkan pasar yang berbeda, seperti id.contoh.com untuk Indonesia dan us.contoh.com untuk Amerika Serikat. Ini juga biasa digunakan untuk penetapan halaman untuk bahasa tertentu. id.contoh.com menjadi halaman berbahasa Indonesia di contoh.com.
  • Mengelola toko online dengan fokus berbeda, misalnya produk elektronik dan fashion memiliki halaman tersendiri – fashion.contoh.com atau elektronik.contoh.com – keduanya menjadi website terpisah yang harus dioptimasi sendiri-sendiri.
  • Membangun forum atau komunitas yang lebih interaktif, tanpa mengganggu struktur website utama. Atau bisa juga dibedakan berdasarkan jenis user yang akan masuk ke dalam website, contoh: guru.contoh.com dan murid.contoh.com – memiliki halaman berbeda.

Dengan subdomain, kamu bisa memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola konten dan branding tanpa mengubah domain utama.

Baca juga: Kenali Penyebab Traffic Blog Gak Berubah Setelah Menerapkan SEO

Subdomain vs Subfolder: Mana yang Lebih Baik untuk SEO?

subdomain vs subfolder, mana yang bagus untuk seo
Mana yang bagus untuk SEO? Subdomain ataukah subfolder?

Salah satu pertanyaan terbesar dalam SEO adalah apakah lebih baik menggunakan subdomain atau subfolder (contoh.com/blog). Bloger biasanya menerapkan konsep subfolder. Karena memang lebih mudah dalam pengelolaan dan optimasi.

Jawabannya tergantung pada tujuan dan strategi bisnis yang digunakan.

Keuntungan Subdomain

Tentunya, dalam menggunakan subdomain dalam blog atau website ada keuntungan yang dapat diraih, antara lain:

Memisahkan Konten dengan Jelas – Ideal jika kamu ingin mengembangkan sub-brand atau mengelola beberapa kategori besar secara terpisah. Seperti contohnya, jika bisnismu punya 3 lini produk, untuk branding dan konten optimasi, setiap lini dibuatkan subdomain terpisah.
Fokus Keyword yang Lebih Spesifik – Bisa menargetkan kata kunci yang berbeda untuk subdomain tanpa mencampuri domain utama. Setiap lini produk yang kamu punya, memiliki target kata kunci berbeda? Maka subdomain bisa jadi pilihan tepat untuk kamu.
Reputasi SEO yang Terpisah – Jika subdomain terkena penalti dari Google, domain utama tidak akan langsung terdampak.
Lebih Fleksibel untuk Ekspansi Bisnis – Cocok untuk bisnis yang ingin merambah ke pasar internasional atau membuat platform komunitas.

Kelemahan Subdomain

Di sisi lainnya, ada beberapa kelemahan penggunaan subdomain dibandingkan subfolder:

🚨 Upaya SEO Tambahan – Google memperlakukan subdomain sebagai entitas yang terpisah dari domain utama, sehingga perlu strategi optimasi sendiri.
🚨 Trafik Bisa Terpisah – Jika tidak dikelola dengan baik, trafik website bisa tersebar antara domain utama dan subdomain.
🚨 Strategi Pemasaran Digital Terpisah – Kampanye pemasaran harus mencakup domain utama dan subdomain, sehingga butuh lebih banyak waktu dan sumber daya.

Baca juga: Freelancer vs Fulltime – Mana yang Kamu Pilih Wahai Gen Z?

Keuntungan Subfolder

Keuntungan menggunakan subfolder antara lain:

Otoritas Domain Bersama – Semua backlink dan otoritas SEO tetap berada dalam satu domain, meningkatkan kekuatan ranking.
Lebih Mudah Dikelola – Tidak perlu strategi SEO yang terpisah untuk domain utama dan subfolder.
URL Lebih User-Friendly – Struktur URL lebih pendek dan mudah diingat oleh pengguna.

Bagaimana Subdomain Mempengaruhi SEO?

bagaimana subdomain mempengaruhi SEO website

Google memperlakukan subdomain sebagai entitas terpisah dari domain utama. Artinya, setiap subdomain perlu dioptimalkan seperti layaknya domain baru. Beberapa dampaknya terhadap SEO:

  • Backlink yang diperoleh oleh subdomain tidak otomatis dialihkan ke domain utama.
  • Google Analytics harus memantau subdomain secara terpisah.
  • Proses crawling dan indexing lebih kompleks, terutama jika struktur website tidak diatur dengan baik.

Namun, bukan berarti subdomain buruk untuk SEO. Banyak brand besar menggunakan subdomain dengan strategi yang tepat untuk mengelompokkan konten dan meningkatkan pengalaman pengguna.

💡 Contoh sukses:

  • Google memiliki maps.google.com untuk layanan peta dan news.google.com untuk berita, masing-masing dengan strategi SEO spesifik.
  • Wikipedia menggunakan en.wikipedia.org dan id.wikipedia.org untuk mengelola konten berdasarkan bahasa dan negara.
  • Tokopedia menggunakan blog.tokopedia.com untuk share artikel mereka.

5 Tips SEO untuk Subdomain – Perhatikan Tips ini Biar Subdomain dan Domain Utama Perform

tips seo untuk subdomain

Jika kamu memutuskan untuk menggunakan subdomain, berikut beberapa strategi n tips SEO untuk subdomain kamu agar tetap optimal:

1. Gunakan Subdomain untuk Konten yang Benar-Benar Berbeda

Pastikan subdomain memiliki tujuan yang jelas dan kontennya tidak terlalu tumpang tindih dengan domain utama. Jika ada yang tumpang tindih, yang ada bakalan dibaca sebagai “keanehan” oleh Google. Termasuk juga jika ada konten yang didupikasi dari domain utama.

2. Pastikan Struktur URL Konsisten

Jangan terlalu sering mengubah struktur subdomain agar pengguna dan mesin pencari tidak bingung. Jadi coba pikirkan secara matang sebelum membuat subdomain itu. Layaknya kamu membuat website baru.

3. Gunakan Sitemap XML, Search Console, AnalyticsTerpisah

Submit sitemap khusus untuk subdomain ke Google Search Console agar mesin pencari dapat memahami struktur website. Hal ini agar kamu dapat pantau kinerja secara terpisah.

4. Perkuat Internal Linking

Pastikan adanya internal link di subdomain sendiri maupun internal linking dari subdoman ke domain utama. Hal ini untuk memberitahukan Google dan mesin pencari bahwa keduanya berkaitan dan memilki hubungan.

5. Optimalkan Kata Kunci yang Tepat

Fokus pada keyword yang relevan tanpa bersaing langsung dengan domain utama. Jangan sampai lakukan kanibalisme kata kunci antara subdomain dan domain utama ya.

Jangan Lupa Pantau Performa SEO Secara Rutin

Gunakan Google Analytics dan Google Search Console untuk mengevaluasi performa subdomain.

Studi Kasus: Subdomain dalam Strategi SEO

Misalkan kamu memiliki bisnis e-commerce dengan berbagai kategori produk. Dengan subdomain, kamu bisa membuat electronics.contoh.com dan fashion.contoh.com, masing-masing dengan audiens yang spesifik. Ini memungkinkan kampanye SEO yang lebih terfokus dan meningkatkan engagement.

Selain itu, blog perusahaan seperti blog.contoh.com dapat membantu meningkatkan visibilitas dengan konten edukatif, sehingga mendukung strategi pemasaran digital secara keseluruhan.

Jadi, Subdomain atau Subfolder?

Keputusan antara subdomain dan subfolder tergantung pada kebutuhan bisnis dan strategi SEO yang kamu pilih. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam mengambil keputusan: ✅ Apakah kamu ingin memisahkan identitas brand tertentu?
✅ Apakah konten di subdomain akan berbeda dari domain utama?
✅ Apakah kamu punya sumber daya untuk mengelola SEO secara terpisah?

Jika jawabannya ya, maka subdomain bisa menjadi pilihan yang tepat. Jika tidak, subfolder mungkin lebih efektif dalam mempertahankan otoritas SEO dan memudahkan pengelolaan website.

Bikin Website dan Optimasi Website???

Jasa pembuatan dan optimasi website yang berkualitas dan terpercaya – segera…

Kamu Pilih yang Mana?

Baik subdomain maupun subfolder memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana strategi SEO diterapkan dengan tepat sesuai dengan tujuan bisnis.

Jika kamu ingin menggunakan subdomain, pastikan optimasi SEO dilakukan dengan baik agar tetap mendapatkan peringkat yang optimal di mesin pencari.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Digital Life

menutup tahun dengan

Menutup Tahun Dengan…

31 Desember 2015, hari terakhir di tahun ini. Gak berasa ya, tahu-tahu udah penghujung tahun. Apa rencana tahun baru kalian?...

Artikel Lainnya

Kamu pilih Aku atau Dia?

Mungkin akan banyak yang merasakan apa yang saya pernah alami. Memilih sebuah kantor ternama di...

Jika…

Jika diminta menyebutkan 10 hal yang Anda syukuri dalam hidup ini, apa sajakah itu? Jika...

speech…

Masa lalu… kita sering terperangkap dalam masa lalu dan berputar-putar saja di sana. Apakah kita...

subscribe now

Daftarkan email kamu dan dapatkan update terbaru di email.

Subscription Form