fbpx
Febriyan Writing about life and anything that happen in life is one of my to do things. That's the reason blog Blog Review, Tips & Inspirasi by Febriyan Lukito born. Now I also admins for: Tempat Nongkrong Seru Pikiran Random Tulisan Blogger Indonesia

International Language

1 min read

No need to learn English…. 

Siapa sih yang mau belajar bahasa asing apalagi kalau ujung-ujungnya gak digunakan. Bagi sebagian besar orang, belajar bahasa di luar Mother Tounge menjadi momok. Enggan sekali rasanya mempelajarinya. ‘Toh, nantinya gak akan dipakai…’ tak sedikit yang membatin seperti itu sebagai alasan menolak mempelajarinya. 

Jujur, saya sih suka belajar Bahasa Inggris sejak SD. Tapi… karena jarang praktik, akhirnya apa yang didapatkan dari sekolah akhirnya lama-lama hilang. 16 tipe kalimat dalam bahasa Inggris menjadi momok sangat menakutkan dalam hidup saya. Kenapa? Saya selalu saja salah dan kurang paham kapan digunakan. 

Kini? 

Karena sekarang bekerja di Luar Negeri, akhirnya saya merasakan betapa pentingnya Bahasa Inggris ini sebenarnya. Dan tak hanya terbatas pada Bahasa Inggris saja, tapi juga beberapa bahasa penting di dunia, seharusnya saya mempelajarinya dan memahaminya dengan baik. Apalagi saya sebagai WNI keturunan Cina, orang-orang menganggap saya memahami Chinese. Sedangkan kenyataannya… saya tidak paham. 

Oke… dulu saya seringkali menganggap orang yang mengajarkan dan mengajak anaknya yang masih SD untuk bicara dalam Bahasa Inggris adalah hal yang norak. Jujur ini yang saya rasakan. Kesannya sok banget, tinggal di Indonesia ini, pake bahasa Inggris segala. 

Tapi sekarang, saya justru salut dan kagum dengan orangtua yang seperti itu. Membiasakan anaknya berbicara dalam bahasa Inggris bukanlah hal yang salah. Dan sekarang saya justru sangat mendukungnya. Kenapa? Karena Bahasa Inggris itu bahasa internasional. Siapapun nantinya memahami bahasa Inggris dan berkomunikasi menggunakannya, apalagi di perkembangan dunia yang makin mengglobal ini. 

Susah

Susahnya belajar bahasa Inggris tentu dirasakan oleh kita-kita yang Mother Tounge-nya bukanlah Inggris. Tapi… saya ingat kembali kutipan yang pernah saya dapatkan. 

Impossible is made by I’m Possible

So? Sesulit apapun, jika memang kita mau dan berusaha, pasti bisa. 

Dalam hal bahasa Inggris, WNI banyak yang paham dan mengerti. Namun yang saya lihat kekurangan dari kita, termasuk saya kok… Kurang berani. Kurang berani dalam mempraktekkannya. Ya salah satunya karena adanya pikiran-pikiran negatif dalam orang-orang di sekitar jika menggunakan bahasa Inggris dalam pergaulan sehari-hari, seperti yang saya punya dulu. 

Di keluarga saya, untungnya kakak-kakak sering mengajak diskusi dalam bahasa Inggris. Dan cukup membantu saya. Sedikit demi sedikit, pikiran terbuka dan memahami pentingnya bahasa Inggris itu. Dan saat menjejakkan kaki di sini, setidaknya memiliki pegangan, walaupun tidak seberapa. 

Yah… memang kita harus berani! Siapa tahu nanti kita kuliah atau kerja di luar negeri. Kenapa malu berbahasa inggris? 

O iya… saya nih masih, sampai sekarang, kesulitan dalam hal grammar… ada yang bisa bantu gak? 

Ryan

Grand Kru, Liberia, 140714

Random thoughts… 

Febriyan Writing about life and anything that happen in life is one of my to do things. That's the reason blog Blog Review, Tips & Inspirasi by Febriyan Lukito born. Now I also admins for: Tempat Nongkrong Seru Pikiran Random Tulisan Blogger Indonesia

4 Replies to “International Language”

  1. bisa jadi kekurangan kita dalam belajar bahasa Inggris adalah jarang adanya praktek percakapan (conversation). grammar memang perlu namun kalo saya lihat waktu bule2 ngomong hal tsb kayaknya bukan yg utama. kalo grammar sih yg masih saya ingat ya past tense, present tense dan future tense 🙂

    1. Iya mas. Itu sih yang saya tangkap semenjak di sini. At least we try to talk first. Unless it’s about writing.

      Banyak bule di sini mang gak peduli dg grammar saat bicara. Toh masing-masing dengan budaya negara masing-masing saat bicara dalam bahasa inggris. Yang penting ngerti.

      1. Mungkin yg lebih diperhatikan saat percakapan itu pengucapan sebuah kata (pronounciation) spy nggak salah paham. Misalnya tin dan thin. Sepanjang yg diajak ngomong paham memang gak masalah 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *