Febriyan Lukito

10 Pertanyaan Paling Sering Diajukan Saat Wawancara Kerja & Cara Menjawabnya – Guest Post dari Dani Rachmat

Guest Post kali ini terkait Tips Dunia Kerja nih. Dari Dani, tentang pertanyaan saat wawancara kerja dan bagaimana menghadapinya. Simak yukkk…

***

Postingan tentang pertanyaan saat wawancara kerja (interview) dan jawabannya ini adalah lanjutan postingan tips interview kerja yang pernah terbit di blog ini di tahun 2013 lalu. Semua pertanyaan yang ada di postingan dan jawabannya ini adalah berdasar pengalaman pribadi gue.

pertanyaan saat wawancara kerja dan cara menjawab
Guest Post: Pertanyaan Saat Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya

Gue sendiri kerja di bank dan sudah 3 kali interview yang berujung diterima di bank tempat interview itu. Terlepas dari faktor lain yang berpengaruh ke kesuksesan interview seperti seberapa mendesak kebutuhan orang baru, rekomendasi yang didapat dan juga preferensi si pewawancara akan kandidat, gue rasa beberapa pertanyaan yang gue tulis di postingan tamu ini cukup signifikan dalam menyukseskan proses seleksi gue.

Dan perlu digarisbawahi lagi, gak ada jaminan pasti ya. 😀

Yakalik ntar gue dituntut karena jawaban gue diikutin dan ujungnya gagal dapet kerjaannya. Inget sekali lagi banyak faktor yang menentukan ya. Tapi faktor paling utama yang harus diingat dalam wawancara kerja adalah: HARUS POSITIF.

Apa Saja Pertanyaan Saat Wawancara Kerja (Interview) dan Jawabannya yang (Kira-Kira Krusial?)

FebriyanLukitoCom: Dani membagikan 10 jenis pertanyaan yang sering dilemparkan saat interview dan bagaimana cara menjawabnya. BANYAK? Well… banyak dan panjang.

1. Sekarang Kerja Dimana, Bagian Apa, dan Suka Apa Tidak dengan Kerjaannya?

Pertanyaan ini rata-rata pertama kali ditanyakan sama interviewer pas pertama kali ketemu sama kita. Interview pertama. Biasanya ditambah dengan pertanyaan:

Dengar lowongan di sini dari siapa (pertanyaan nomor 3)?

Gimana menjawabnya?

Jawab dengan jujur saat ini kerja di mana, handle apa dan gimana perasaan akan pekerjaan kita itu. Gak usah ditutup-tutupi. Yang perlu diingat adalah jangan sampai kesannya negatif. Kalau misalkan memang gak suka, bagian apa yang tidak disukai?

Jadi jangan gebyah-uyah bilang gak suka dan gak ada positif-positifnya. Fokus sama kekurangan tempat kerja sekarang dan ubah sampaikan itu dengan sudut pandang mencari peningkatan di tempat lain.

Inget, jangan sampe bad mouthing tempat kerja yang sekarang. Toh posisinya sampe kalian wawancara kerja itu, tempat kerja yang lama masiih bayar gaji kan? 😀

Sekalipun kamu punya masalah dengan kantor lama, jangan pernah menjawab pertanyaan saat wawancara kerja dengan ngomongin kantor lama kamu! (sumber gambar: giphy)

2. Kenapa kok Mau Coba Lowongan Di Sini?

Pertanyaan ini biasanya diajukan di hampir setiap stages interview. Calon bos, orang HRD ataupun direktus biasanya penasaran kenapa kok kita mau pindah. Kenapa kita mau “mempertaruhkan” kenyamanan di tempat kerja yang sekarang buat nyoba sesuatu yang “belum pasti”.

Gimana menjawabnya?

Sponsor!

Prinsip utama tetep harus diingat dan dipatuhi ya. Gak boleh menjelekkan tempat kerja yang sekarang saat menjawab pertanyaan saat wawancara kerja – di mana pun!

Balik lagi ke poin pertama tadi, kalau misalkan memang ada sesuatu yang gak disukai di tempat kerja pertama, usahakan mengutarakannya dengan positif.

Kayak misalkan gue ditanya kenapa mau coba nyobain di tempat baru ketika alasan paling utamanya adalah system yang terlalu konservatif bikin gak kejar prospek baru dan gak bisa ngapa-ngapain. Jawaban yang gue sampaikan semacam ini:

Tempat kerja saya yang sekarang sangat konservatif dan agak susah untuk mencari target baru dan itu membatasi kebutuhan saya untuk berkembang. Jadi saya mencoba vacant position di sini untuk bisa mengaplikasinya kemampuan saya dan mendapatkan pengembangan diri dari hal-hal baru yang saya bisa pelajari dengan mengejar nasabah baru tersebut.

3. Dengar Dari Mana Lowongannya?

Pertanyaan klasik dan mudah tapi bisa jadi menjebak loh ini pertanyaannya. Menjebak gimana? Kalau misalkan kalian denger dari seorang teman dan ternyata si teman itu orangnya punya reputasi yang gak bagus di kantor itu. Nah bisa jadi ngeri kan?

Rempong ya, makanya kalo denger lowongan dari temen gue biasanya akan kira-kira dulu ini temen gimana di tempat kerja yang mau gue apply. Kalo gue udah kenal sepak terjangnya sebelumnya sih gue akan dengan pede bilang dari si dia ini. Nah kalo gak tahu gue akan coba cek juga ke beberapa portal info lowongan kerja.

Trus bagaimana menjawabnya:

Gue sih kalo memang mendengar dari salah satu temen akan gue infokan terus terang ke yang nanya. Nah kalo gue ada tambahan informasi tentang si teman ini yang ternyata gak terlalu bagus, gue akan kasih informasi tambahan kalo gue juga cek ke website perusahaan dana tau portal informasi lowongan kerja tadi.

Jadi bisa jadi tambahan informasi ke yang nanya kalo gue emang tertarik sama lowongan itu kan yes? 😀

4. Apa yang Kamu Ketahui Tentang Perusahaan Ini?

Aslik, jangan sampe gak prepare sama pertanyaan saat wawancara kerja yang ini. Penting gak penting sih, cuman logikanya ya: masa sih lu gak penasaran ama perusahaan tempat lu mau kerja?

Yakan-yakan-yakan?

FebriyanLukitoCom: Pengalaman dulu pas interview calon di kantor, pas ditanya ini dan gak bisa jawab, 80% akan langsung dicoret dari daftar potensial karyawan baru.

Gimana menjawabnya?

Do your research so that you can answer appropriately. Karena gue kerja di industri perbankan, ya gue cari aja posisi bank tempat gue apply kerja itu di industri perbankan Indonesia dan juga di dunia. Kalo di dunia mah gampang, tinggal buka Accuity.com untuk posisi ranking perbankan dunia.

Atau kalau gak apa sih kekuatan dari perusahaan yang akan di apply, trus produknya yang paling terkenal apa, apakah kita atau keluarga pakai atau budaya perusahaan yang paling menonjolnya apa?

So do your research ya gaes!

Baca blog tetangga saya juga ya!!!!

5. Account Di Sini Lebih Kecil dan Less Challenging Dibanding Tempat Kerja Kamu yang Sekarang Loh. Yakin Mau Coba?

Seriously, pertanyaan ini gue terima. Bukannya si interviewer ngerasa gak pede, tapi biar si pelamar beneran tahu apa yang mau dihadapi. Karena pernah ada temen kerja gue ngalamin kejadian serupa dan dia langsung mangkir setelah seminggu di tempat yang baru dan BALIK ke tempat kerja sebelumnya!

Gimana Menjawabnya?

Balik lagi ke kitanya sih. Motivasi buat dateng interviewnya apaan. Pertanyaan ini emang bakalan bikin taken a back sedikit. Kaget dikit, tapi gak lantas kemudian harus bikin ilfil. Balik lagi ke motivasinya.

Kalo memang yang dicari adalah account-account yang lebih besar, ya gak ada salahnya kalau kalian sampaikan ekspektasinya beda dan minta maaf untuk itu. Tapi kalau memang keinginannya untuk belajar hal baru ya itu bisa jadi satu kesempatan emas. Dan motivasi inilah jawaban gue.

Keinginan memelajari sesuatu yang beda dari yang selama ini gue tahu adalah jawaban yang gue sampaikan. Gue bilang gak masalah kalau memang kek begitu. 😀

6. Account Di Sini Lebih Besar dan Jauh Lebih Menantang Dibanding Tempat Kerja Kamu yang Sekarang Loh. Yakin Mau Coba?

Ini artinya kalian ditanya siapa apa kagak naik kelas? Bukan berarti interviewernya sombong ya. Bahahahahaha. Jadi kalian siap apa kagak?

Gimana menjawabnya?

Buat pertanyaan saat wawancara kerja semacam ini mestinya jauh lebih gampang sih ya ngejawabnya. Yang paling terpenting adalah kalian jangan sampe kaget gelagapan dan gak tahu harus ngomong apa. Susyeh ya bok kalo sampe kalian sendiri gak yakin berani ambil tantangannya atau nggak.

Toh orang pindah kerja dan menjalani interview adalah untuk mencari yang lebih baik kan yes? Kalo masih bingung gimana ngejawab pertanyaan ini mah yastralah yudadababay.

7. Kerjaan di Sini Perlu Kerjasama Tim, Pernah Handle Berapa Anak Buah?

Pertanyaan ini kadang diajukan kalo emang ada anak buah yang harus dihandle atau timnya memang banyak orang dan kalian harus bisa jadi team player. Jangan sampe salah pilih orang yang bisanya cuma kerja sendiri. Bahaya. 😀

Pernah kerja dalam tim? Ini salah satu pertanyaan saat wawancara kerja yang saya sering dengan

Gimana menjawabnya?

Pastikan kalian menjawab dengan menggambarkan pengalaman-pengalaman bekerja dalam tim. Baik itu kalian sebagai anggota tim maupun sebagai pimpinan. Akan jauh lebih baik kalau ada cerita bagaimana kalian memanage satu tim.

Tapi kalau gak adapun gak masalah sih menurut gue, asalkan yaitu, pengalaman kerjasama dalam sebuah tim di highlight. Berikan contoh nyata bagaimana peranan kalian dalam tim itu.

Inget, ini bukan bagaiman tim gak bisa jalan tanpa ada kalian, tapi bagaimana kalian bisa membuat jalannya tim solid dengan ada di situ.

8. Berapa Targetmu dan Berapa Pencapaiannya?

Tentunya ini target pencapaian pribadi di tempat kerja yang sekarang ya. Interviewer pastinya pengen tahu bagaimana target yang kita dapatkan. Tingkat stress yang kita terima dan bagaimana menghadapinya.

Gimana Menjawabnya?

Well, ini pengalaman unik gue. Pernah di satu tempat kerja, gue dapet target sekian ratus milyar. Karena satu dan lain hal gue gak bisa memenuhi target itu. Karena itu pas dapet pertanyaan ini, y ague sampaikan saja terus terang kalo gue gak bisa fulfill target.

Tapi gue gak berhenti sampai di situ. Gue jelaskan juga kenapa gak bisa terpenuhinya dan juga prestasi-prestasi gue lainnya sampe kemudian gue bisa overcome target itu. Tetep intinya dengan nada positif ya menyampaikannya.

9. Bagaimana Perasaan tentang Jam Kerja yang Panjang dan Lembur?

Pertanyaan ini mungkin bakalan muncul dari calon bos. Dan percayalah, di beberapa perusahaan meskipun tiap hari balik jam 5 tengtengteng dan bisa lihat matahari, pasti ada masa-masanya kita lembur kan.

Trus gimana jawabnya?

As simple as “Selama diperlukan oleh perusahaan dan kerjaan kenapa tidak?”

Bagaimana jam kerja di sana. Buahahahahaha.

Ya jangan sampe diiyain jawab kek gitu tanpa riset lebih dulu dan ternyata beneran jam kerja tiap hari paling cepet balik jam 8 malem dan seringnya jam 11 malem. Percayalah ada perusahaan yang kek gitu. Masuknya? Setengah 8 pagi!

10. Ada Masalah Dengan Tempat Kerja Sekarang?

Pertanyaan yang paling menjebak di antara sekian pertanyaan yang pernah gue terima. Dan untungnya gue sempat berpikir gimana menjawabnya di tahun 2009 dulu setelah sebelum-sebelumnya menjawab dengan sepenuh hati dengan jawaban yang bikin gue masuk ke dalam lubang jebakan terdalam.

Gimana menjawabnya?

Satu yang perlu diingat akan pertanyaan ini adalah: pertanyaan ini BUKAN COLEKAN buat curhat. SAMA SEKALI BUKAN.

Inget ya manteman, orang yang menginterview kalian akan menjadi orang yang posisinya sama dengan orang yang ada di perusahaan tempat kalian sekarang bekerja. Jadi pertanyaan itu adalah semacam ujian untuk mengetahui apa yang akan kalian bicarakan ke orang lain tentang mereka.

Sejelek apapun kondisi tempat kerja kalian sekarang, gak selayaknya buat dibocorkan dan diumbar-umbar ke orang lain. Toh kalian sudah melakukan hal yang diperlukan dengan melakukan interview di tempat lain kan.

Jadi usahakan sepositif mungkin. Kayak misalkan kalau memang motivasi kalian adalah gaji yang terlalu kecil, kalian bisa bilang:

“Saya mencari tantangan lebih, dari tempat kerja saya yang sekarang, I know how to get around and overcome my challenges. Jadi saya tidak mau terjebak dalam zona nyaman. Saya ingin berkembang lebih jauh. I don’t have any problems menjawab pertanyaan anda sebelumnya, it is a good company to work for”.

Tantangan! Bilang saja mencari tantangan kerja saat diajukan pertanyaan saat wawancara kerja terkait masalah di kantor lama. Jangan, sekali lagi… jangan jelekin kantor lama!

Apakah kalian bohong dengan mengatakan itu? Menurut gue sih kagak.

Bagian I don’t have any problems itu bisa diartikan dengan: gue gak punya masalah yang sampe perlu gue ceritakan ke dirimu wahai interviewerku. Yekan-yekan-yekan? 😀

Trus bagian: It is a good company to work for: Ya emang bagus kan karena masih banyak orang yang mau kerja di sana. Mereka masih bisa gaji karyawan. Jadi gak jelek kan perusahaannya?

Penutup

Jadi, gimana-gimana pertanyaan saat wawancara kerja di atas dan jawabannya? Semoga bisa membantu kalian yang sekarang sedang harap-harap cemas menghadapi interviewnya ya.

Ingat selalu, bersikap positif dan optimis adalah trait-trait utama yang dicari oleh para pencari kerja. Semoga kalian berhasil! 😀

Tentang penulis postingan tamu ini:

Dani Rachmat adalah seorang kuli perbankan korporasi yang menghabiskan hari untuk menganalisa lembaran-lembaran laporan keuangan perusahaan tapi sangat bergairah untuk memelajari tentang keuangan pribadi. Tulisannya tentang perencanaan keuangan bisa dibaca di danirachmat.com.

Exit mobile version