Febriyan Lukito

7 Trend Sosial Media 2018 & Insight untuk Blogger

Happy New Year…. Moga tahun ini lebih baik untuk semua ya.

Sebagai pembuka tahun, saya ingin share soal Trend Sosial Media 2018 ini. Sebenarnya gak jauh beda sih trendnya dengan yang tahun 2017. Udah baca belum? Kalau belum bisa baca di post tren 2017 ini.

Masih akan berlaku namanya Live Streaming di tahun 2018 ini dan bahkan akan jauh lebih banyak peminatnya. Coba aja cek aplikasi live streaming – makin banyak kan? Terus dari tren ini apa saja yang bisa dimanfaatkan oleh Blogger?

7 Trend Sosial Media 2018 & Insight untuk Blogger

Ada beberapa trend yang saya tidak masukkan seperti misalnya masalah Augmented Reality yang dirasakan akan semakin meningkat di sosial media. Kan selama ini juga rasanya masih jarang ya di Indonesia ini, kemarin paling agak ramai pas game Pokemon.

Memang sih, kemarin itu saya sempet lihat di FB, ada yang share video melamar kekasih menggunakan teknologi AR ini. Walaupun juga kabarnya iPhone 8 atau X sudah mulai menyiapkan AR ini di hape itu, kayaknya kita tunggu saja perkembangan ya, sampai kayak Instagram menerapkan Augmented Reality ini ya.

trend sosial media 2018
Trend Sosial Media 2018

Jadi apa saja dong trend media sosial yang akan dibahas sekarang? Setidaknya ada beberapa hal penting untuk kita, sebagai blogger nih untuk perhatikan.

1. Instagram Stories Jadi Primadona

Perkembangan InstaStory ini sendiri juga luar biasa. Per April 2017 saja, pengguna stories ini sudah mencapai 200 juta pengguna – padahal baru launching di Agustus 2016.

Dibandingkan feeds Instagramnya sendiri, Instagram Stories menjadi lebih menarik untuk dikulik. Apalagi jika follower sudah lebih dari 10K. Karena kalau sudah punya 10K followers, kita bisa memasukkan link di dalam stories ini. Brand pun mulai melirik untuk menggunakan fitur ini pada influencer yang mereka punya.

Insight untuk Blogger

Jika kamu termasuk blogger yang punya follower lebih dari 10.000, manfaatkan sebaik mungkin Instastory ini. Kamu bisa menaruh link blog kamu di stories ini dan bisa dibaca oleh orang. Namun…

Jadi kamu bisa benar-benar tahu, berapa banyak traffic yang dihasilkan dari Instagram Stories ini. Jangan lupa juga kalau stories ini sifatnya hanya 24 jam. Jadi usahakan bikin yang menarik biar dilihat orang ya.

Baca juga: Cara Menjadi Instaseleb

2. Influencer Marketing Masih Dilirik Brand – Utamanya adalah Micro Influencer

Influencer atau micro influencer nih? Ada yang mengatakan bahwa investasi di influencer itu masih sangat berguna untuk brand. Di sisi lain, ada yang bilang kalau micro-influencer lebih bagus dibandingkan para selebgram, selebriti ataupun tokoh-tokoh terkenal.

Menurut Hubspot, micro-influencer ini adalah orang umum yang memiliki ribuan hingga puluhan ribu follower di sosial media mereka. Namun, mereka ini adalah orang biasa – bukan artis ataupun tokoh ternama. Mereka mendapatkan follower dengan cara organik, yaitu dengan share topik yang menarik di sosial media mereka dan memiliki engagement rate yang tinggi.

Trend sosial media 2018 masih menyebutkan kalau brand masih akan mendekati orang-orang ini untuk membantu mereka memasarkan produk mereka.

Insight untuk Blogger

Berbahagialah sebagai blogger. Karena masih ada banyak peluang monetasi blog dengan “menjual” sosial media kamu. Tapi kamu harus ingat, bahwa di sini disebutkan influencer – alias mampu mempengaruhi orang untuk mengambil tindakan tertentu. Bukan hanya mengenalkan alias buzzing.

Share topik yang memang menjadi kesukaan kamu. Ikutlah dalam twitter chat yang ada di sekitar kamu – jangan juga sampai spamming ya. Naikkan engagement dan juga follower kamu. Hal ini biar kamu bisa “menjual” lebih.

Baca juga: Blogger si Biang Berita

3. Fokus pada Gen Z

Generasi Z – yang rata-rata berusia maksimal 22 tahun sekarang ini, haruslah jadi fokus. Trend yang satu ini disampaikan untuk brand. Kenapa? Karena generasi ini adalah generasi yang deket banget sama sosial media. Jadi kalau kamu termasuk brand yang targetnya ke generasi ini, mulailah dekati sosial media.

Sosial media yang biasa digunakan generasi ini adalah Instagram. Kalau cari influencer pun, carilah yang bermain dan bagus di sosial media generasi ini.

Baca juga: Review Film My Generation

Insight untuk Blogger

Agak susah sih sebenarnya saya nulis insight untuk blogger di tren yang ini. Kenapa? Kalau kamu blogger yang target pembacanya bukan di generasi ini, kayaknya gak perlu juga ya fokus pada generasi ini. Namun, bukan berarti kita, sebagai blogger menutup mata sih ya. Coba keep up-to-date aja.

Mungkin yang ini agak cocok, di mana generasi Z ini memiliki kecendrungan lebih suka visual daripada tulisan. Jadi mulailah bermain infografis ataupun visualisasi lainnya.

4. Social Media Platform Mulai Kencang Terhadap Peraturan

Kalau di US sana, mungkin dunia maya bukan lagi dianggap dunia biasa saja. Dunia digital ini sudah merambah juga ke ranah hukum. Mulai dari hukum perdata sampai hukum terkait transaksi online. Bahkan untuk blogger di sana, harus patuh pada aturan berlaku.

Sosial media sepertinya sekarang ini mulai kencang terhadap hal ini. Sudah mulai menerapkan aturan tegas bagi pelanggar.

Insight untuk Blogger

Well… untuk yang satu ini sih, saya keinget sama beberapa waktu lalu membuat post di FB. Di kolom komentar, ada yang mengisi url mereka tapi statusnya hanya bisa dilihat saya (pembuat post) dan yang komentar. Karena link itu dianggap spam. Kalau saya tidak menyetujuinya, komen itu gak akan nongol dan bisa dibaca sama yang lain.

Nah… saya sih mungkin lebih menekankan ini aja ya.





Gak ada yang suka sama yang namanya SPAMMING. Namun tidak jarang juga saya melihat, blogger spamming di mana-mana. Di sosial media – seperti di FB Group padahal jelas aturan grup tidak mengijinkan posting url postingan. Atau di Twitter dengan menggunakan hastag yang lagi trending – yang biasa dipakai oleh situs judi.

Kalau kamu gak suka spamming, kenapa kamu sendiri lakukan spamming? Daripada blog url kita ditandai sebagai spammer oleh sosial media yang kita biasa pakai, lebih baik kita kurangi dan cari cara promosi blog yang lain. Yang lebih baik tentu.

5. Naiknya Live Streaming

Semua sosial media kini rata-rata sudah punya fitur live. Youtube, Instagram, Facebook, Twitter (via Periscope) contohnya. Fitur Live di sosial media ini juga menunjukkan trend terkait live streaming. Ke depannya, live streaming ini semakin dilirik.

Di tahun 2018 ini, sepertinya akan semakin banyak brand yang menggunakan fitur ini untuk menaikkan engagement mereka. Mulai dari menyiarkan langsung acara mereka sampai mungkin behind the scene pembuatan produk mereka.

Insight untuk Blogger

Saya sendiri memang belum menggunakan fitur ini. Sekali dua kali pernah, tapi udah gitu doang. Hehehe. Seperti yang saya sebut di tulisan trend sebelumnya, ada baiknya blogger memanfaatkan fitur ini untuk event blogger yang mereka ikuti.

Beritahukan seperti apa keseruan acara lewat video kan? Apalagi rata-rata menyediakan fasilitas menyimpan hasil live ini sebagai video. Colek aja mbak Winda – Emak Gaoel, yang saya lihat sering banget menggunakan fitur live ini untuk mengenalkan kegiatan barunya.

Baca juga: Inspirasi dari Meet Up Pertama BEC – yang di Live Streaming

6. Digital Hangouts Makin Dilirik

Di US sana, ada satu aplikasi bernama Houseparty yang memungkinkan kita berinteraksi secara bersamaan dengan beberapa orang. Kayak video chat tapi ramai-ramai. Nah ini yang kemudian dilirik oleh Facebook, sebagaimana dia melirik Snapchat dan menciptakan Instagram Stories beberapa waktu lalu.

Kabarnya, Facebook sedang mengembangkan fitur ini. Dengan mengadopsi fitur kunci dari aplikasi itu, harapannya, Facebook bisa mengalahkan houseparty dan menciptakan digital hangouts yang lebih menarik.

Insight untuk Blogger

Bingung saya… Bentar mikir dulu.

Kira-kira apa insight yang bisa diambil kita sebagai blogger ya?

Oke, kalau memaksimalkan sosial media dengan fitur ini kayaknya kita masih perlu menunggu ya. Kecuali kamu sudah ada di Bigo atau mau coba houseparty. Bisa saja kamu maksimalkan dengan mengajak teman-teman blogger untuk saling tukar pikiran.

Bebaskan jarak yang memisahkan #tsah

Tapi saya jadi kepikir adalah bagaimana blogger bisa menerapkan hal ini dalam tulisan. Kenapa gak membuat satu tulisan rame-rame ya? Satu topik yang sama, ditulis ramai-ramai – keroyokan dan kemudian diterbitkan di salah satu. Gantian. *Agak maksa ya*

7. Twitter Lagi Bingung – Re-Thinking

Tahun 2017 kemarin sempat diwarnai dengan masalah 280 karakternya Twitter. Banyak yang gak setuju tapi twitter seakan gak peduli dan tetap merilisnya. Sekarang? Well. Kayaknya udah mulai adem ayem ya. Nah masalahnya, sepertinya twitter sendiri mulai kehilangan user setianya.

Di 2018 ini, kita diajak menunggu, seperti apa yang akan dilakukan oleh Twitter dalam mengembalikan dirinya sebagai pemain penting di sosial media.

Insight untuk Blogger

Saya gak akan bahas soal re-thinking twitternya nanti. Tapi lebih ke yang sudah dilakukan twitter sekarang. Dengan 280 karakter, kita sebagai blogger bisa memanfaatkan ini untuk menyebarkan yang lebih kan? Kita bisa menulis lebih banyak lagi.

Gak cuma: “Sedang di acara A bersama B, C, dan D.” Namun lebih menyebarkan isi yang menarik untuk follower kita. Kan yang penting itu konten yang disebarkan kan?

Selain itu, sekarang dengan fitur thread di Twitter, kita bisa bikin semacam Kultwit dengan lebih mudah. Kenapa gak memanfaatkan ini untuk menyebar: “Who We Are?”.

Akhir Kata

Selain 7 trend sosial media 2018 di atas dan masalah Augmented Reality di atas, ada juga perkembangan di mana cocok untuk pelaku usaha di digital nih. Chat atau Message itu sudah makin penting untuk yang punya toko online. Konsumen sekarang lebih mencari yang bisa menjawab dengan cepat.

Terus, namanya juga prediksi tentang trend sosial media 2018, jadi bisa beneran kejadian atau gak. Setidaknya, dari setiap situasi, kita harus bisa mendapatkan sesuatu yang baik kan?

Menurut kamu, trend di sosial media 2018 ini seperti apa? Jangan bahas soal masalah Pilkada ya…. walau di Indonesia sendiri sih, sudah mulai kelihatan kalau ini akan jadi ramai.

Exit mobile version