Febriyan Lukito

Polos Atau Poles

Beberapa hari tulisannya agak berat yak, makanya sekarang nulis yang ringan aja ah. Polos atau poles. Idenya sebenarnya karena komen-komen di Weekly Photo Challenge: Beauty in the Morning kemarin sore. Kan di post yang itu saya post dua foto. Yang original dan juga yang edit punya. Ternyata lebih suka yang original. Bahkan Ira bilang suka yang apa adanya.

Saya jadi terpikir mengenai satu hal juga sih. Polos atau poles. Kenapakah lebih banyak yang suka yang polos – yang apa adanya? Sebenarnya ya termasuk saya sendiri. Lebih suka yang polos tanpa polesan yang gimana gitu.

Eh ini lagi omongin make up di wajah ya. Bukannya saya gak suka melihat yang dandan tapi lebih tepatnya gak suka melihat yang dandannya berlebih. Saya pribadi sih suka melihat yang polos atau yang dandannya biasa aja. Gak usah terlalu tebal.

Saya ingat pernah ledek kakak perempuan saya karena pakai bedak tebel banget sampai putihnya benar-benar putih banget. Padahal dianya sendiri dah putih. Gak tahu kenapa. Sama dengan warna lipstik di bibir ranum seorang wanita. Saya suka melihat yang biasa aja. Jangan terlalu mencolok banget gitu. Memang sih kalau mau merah banget sekalian jadi terlihat seksihhhh. Tapi pada umumnya ya saya lebih suka yang polesan warnanya natural.

 

Polos Atau Poles 1
Nah yang ini saat Kakak saya wisuda.
 Dulu pas foto keluarga, saat wisuda kakak perempuan saya, saya gak suka banget dengan olesan di wajah mama saya. Tebal. Berlebihan. Itu sih pendapat saya. Nah pas foto yang kakak lelaki saya dan foto pas wisuda saya, polesannya pas menurut saya. Gak berlebihan. Coba ya. Saya masih simpan gak ya fotonya buat perbandingan.

Ini foto saat wisuda saya, lihat wajahnya mama kan?
Nah balik lagi soal polesan, saya juga gak suka pakai apa-apa di wajah saya. Kalaupun sampai muncul jerawat ya udah. Beda dengan beberapa teman lelaki saya yang lain. Entah napa, mereka juga sekarang mulai seperti wanita poles sana sini. Make up untuk pria bukan hal baru, bener gak? Para model pria dari dulu juga sudah pakai make up kok tapi untuk umum, sepertinya belakangan baru mulai bermunculan ya.

Mulai dari lip balm yang katanya buat mengatasi bibir kering. Atau juga pakai krim apalah itu. Kalau gak salah krim malam. Saya sih bertanya-tanya kenapa harus ada krim untuk pria. Tapi nyatanya memang ada dan di toko-toko di luar sana dijual. Kalau memang gak ada yang pakai gak mungkin banyak dijual kan ya?

Atau coba aja ke klinik perawatan wajah, banyak juga kan pelanggannya pria-pria yang ingin merawat wajah dan kulit mereka, seperti di NSC, LBC, dan lainnya lah. Atau mungkin ke salon, berapa banyak pria sekarang yang ikut perawatan creambath? Saya pribadi gak masalah kok. Toh ini artinya peduli akan diri sendiri kan?

Grooming agar terlihat lebih baik, terutama mereka yang bekerja di bidang yang memang perlu penampilan wow… kenapa gak? Coba aja bayangkan kalau misalnya ada pemain sinetron pria jerawatan, mungkin pada gak ada yang nonton kan sinetronnya – nanti judulnya bukan ganteng-ganteng serigala tapi ganteng-ganteng jerawatan. hehehehe.

Ya kembali lagi ke masing-masing orang kan ya, mau grooming seperti apapun, pria atau wanita. Kalau memang dirinya suka, kenapa gak? Atau tuntutan kerjaan (bisa juga tuntutan pacar juga). Saya sendiri suka creambath kok *kadang-kadang* abisnya bikin relaks kepala. Hehehe. Saya pribadi, selama gak berlebihan sih gak masalah, beneran. Toh siapa juga yang gak suka melihat yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng kan?

Kalau kalian, lebih suka polos atau poles? Dan kenapakah gitu sukanya yang itu?

Exit mobile version