Febriyan Lukito

Love Journey – Sebuah Review

Love Journey

Buku ini juga merupakan buku indie. Diterbitkan oleh Mozaik Publishing, atas tulisan-tulisan yang dikirimkan dalam lomba yang diadakan oleh penerbit ini. Kisah tentang perjalanan sepertinya tidak akan pernah berakhir. Banyak buku yang kini mengangkat tema ini, seperti Titik Nol, Life Travellers, dan masih banyak lagi yang membahas hal ini.

Dan buku kompilasi ini pun juga menampilkan para pengelana kehidupan dalam mencari hal-hal yang mereka inginkan dalam hidup. Mulai dari mencari cinta, mencari tujuan hidup, mencari pertemanan, dan lain sebagainya. Petualangan demi petualangan yang dialami para penulis dalam buku ini menarik untuk dibaca. Kisah tentang menemukan cinta dalam hidupnya, menemukan persahabatan baru, petualangan baru, mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Semua ada di sini.

Sebuah perjalanan itu sangat indah untuk dinikmati. Secara garis besar, itulah yang saya tangkap dari keseluruhan cerita yang disuguhkan. Ada satu yang seperti saya, dalam perjalanan menuju kantor, suka foto-foto keadaan di sekitarnya (belakangan sih saya sudah mulai jarang seperti ini).

Kemudian, ada yang melakukan perjalanan karena tugas. Dan ada juga yang menggunakan perjalanan sebagai pelarian dari rutinitas yang mulai menggerogoti diri mereka. Mereka ingin lepas sementara waktu sembari menikmati alam yang ada. Para petualang pun bermacam-macam. Ada yang menyukai gunung dan ada yang menyukai pantai (saya termasuk kategori kedua).

Jika bicara perjalanan, saya pribadi lebih menyukai jika melakukannya bersama seseorang. Namun tak menutup kemungkinan bagi saya untuk melakukannya seorang diri. Melakukan perjalanan bersama seseorang tidak menjamin perjalanan itu akan menjadi menyenangkan, jika diri kita sendiri sudah tidak menyukai perjalanan itu sendiri.

Dalam perjalanan liburan saya bersama keluarga bulan September 2012 kemarin, saya beberapa kali menyendiri di pantai. Semua saya lakukan bukan karena saya tidak menyukai keberadaan keluarga saya. Tapi ada saatnya saya hanya ingin seorang diri, bertukar pikiran dengan diri sendiri di pantai sambil memandang senja yang mulai mewarnai langit.

Dan saya sendiri juga suka mengamati. Dalam perjalanan ini saya beberapa kali hanya terduduk di pantai dan berakhir dengan mengamati orang di sekitar saya. Secara langsung ataupun dari balik lensa kamera yang standby di tangan saya. Dan pikiran saya seringkali berkeliaran menceritakan kembali keadaan yang dialami sosok yang sedang saya amati dengan kalimat saya. Yah… itu sih saya ya.

Saat membaca buku ini, entah kenapa saya selalu mengkaitkan perjalanan ini dengan hidup. Bahwa sebenarnya jika kita bicara tentang hidup, bahwa hidup ini juga adalah perjalanan. Dan adalah pilihan kita untuk menjadikan perjalanan hidup kita ini menyenangkan atau menyedihkan. Dan inti dari semua perjalanan bukanlah mencapai tujuan akhirnya tapi menikmati proses perjalanan itu sendiri.

Bagaimana dengan kalian? Apakah menginginkan sebuah perjalanan hidup yang nyaman?

Ada beberapa kutipan yang saya sukai dari buku ini, seperti biasa saya tampilkan dalam foto berikut.

Love Journey - Sebuah Review 1
Exit mobile version