Febriyan Lukito

Pernah Merasa Harus Menyerah?

Apakah kita akan tahu kapan waktunya ketika kita harus menyerah? Menyerah akan satu keadaan di mana pilihan yang diberikan kepada kita itu hanyalah maju terus ataupun menyerah. Akan adakah waktunya tersebut? Bila ada, apakah yang harus kita lakukan? Mana yang harus kita pilih?

Salah satu serial TV yang saya suka ikuti adalah Grey’s Anatomy. Cerita dari serial ini seringkali membuat saya berpikir mengenai hidup juga. Dan beragam inspirasi bisa datang ketika menonton. Seperti barusan ini, saya sedang menonton salah satu episode di season 11 saat mendengar Meredith berkata:

Ada saatnya kita harus menghadapi realita, di mana kita harus berhenti melakukannya.

Meredith mengatakannya ketika harus menghadapi kenyataan bahwa pria yang mengalami kecelakaan di terowongan itu terjepit di dalam mobil dan mereka tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolongnya.

Baca juga: Inspirasi Bisa Datang Dari Mana Saja

Kenyataan Yang Dihadapi Meredith Grey Dan Amelia Shepard

ketika kita harus menyerah dalam hidup
Adegan Amelia menghadapi Meredith dan bertanya

Di season 11, doctor McDreamy dari serial Grey’s Anatomy dikisahkan meninggal dunia karena kecelakaan. Yang ada di akhir masanya adalah Meredith Grey – sang istri. Dan Meredith tidak mengabarkan Amelia, saudara dari Derek. Hal ini rupanya yang membuat Amelia agak “sakit hati”.

Dalam episode 23 season 11 berjudul Time Stops, Amelia menghadapi Meredith yang memutuskan sendiri untuk mencabut alat bantu dari Derek yang membuatnya tidak bisa menemui Derek untuk terakhir kalinya. Dan juga tidak mendapatkan kesempatan untuk menyelamatkan saudaranya itu.

What if I could have helped him? What if I had a chance? I pull off miracles for a living! I have proven that I can reverse the impossible. I should have been there!

Amelia

Di episode inilah Amelia menantang Meredith, bagaimana dan kapan kita tahu? Ketika kita harus menyerah atau terus berusaha dalam menghadapi suatu kondisi. Kenapa Meredith mengambil keputusan itu sendiri? Tidak mengabarkan dirinya dulu. Kenapa dia menyerah begitu saja untuk hidup Derek?

Hidup Tidak Selalu Menyenangkan

Ucapan Amelia yang mempertanyakan “Kapan Waktu Kita Harus Menyerah” itu membuat saya terpikir. Bahwa hidup memang tidak selalu menyenangkan dan seperti yang kita inginkan. Tapi apakah itu artinya kita harus menyerah akan hidup kita begitu saja?

Seseorang pernah berkata ke saya bahwa semua akan baik-baik saja – pada akhirnya. Kalau belum baik, artinya itu bukanlah akhir yang harus kita hadapi. Masih ada lagi jalan kita berikutnya. Apakah memang demikian? Saya sendiri sebenarnya percaya bahwa This Too Shall Pass. Tapi tidak jarang juga pertanyaan, apakah ini sudah waktunya? Waktu ketika kita harus menyerah akan keadaan itu?

Baca juga: Semua Akan Indah Pada Waktunya

Apakah Ini Tanda Ketika Kita Harus Menyerah???

Jadi apa tanda buat kita yang mengatakan inilah saatnya. Saat ketika kita harus menyerah? Apakah memang ada titik atau tanda mengenai hal ini dalam hidup kita? Pernah mengalami gak? Saya sendiri merasa perubahan besar dalam hidup saya memang terjadi di tahun ini.

Sesuatu yang mungkin membuat saya pun bertanya-tanya akan hidup. Seperti dalam menjawab pertanyaan BEC Challenge kemarin, saya pun agak ragu seperti apa melihat diri saya dalam 10 tahun ke depan karena sudah lama sekali saya tidak memikirkannya lagi.

Gak seperti sebelumnya di mana saya sudah ada rencana untuk setidaknya 5 tahun ke depan. 🙂 Kemunduran? Well sepertinya, setidaknya itu yang saya rasakan. Sepertinya inilah titik yang disebutkan oleh Meredith ya. Titik di mana saya dihadapkan pada pilihan.

Terus berjuang ataukah ini waktu ketika kita harus menyerah

Apakah kalian pernah menghadapi hal ini juga dalam hidup kalian? Menghadapi titik di mana ketika kita harus menyerah itu hadir? Apa pilihan kalian? Let it go or keep moving forward? Ada tipskah jika menghadapi hal ini?

Exit mobile version