Febriyan Lukito

Hati-Hati Dengan Penipuan – Tips Menghindari Penipuan

Plot besar CSI Cyber - captured from Wikipedia

Penipuan, baik secara online ataupun offline, masih saja terjadi di mana-mana, kita memang harus Hati-hati Dengan Penipuan. Kemarin saya baca post blog yang saya follow, mengenai penipuan melalui sms provider (seakan-akan). Bukan jenis penipuan baru sih, tapi masih ada yang melakukan dan masih ada yang juga kena.

SMS seakan dibuat dari Provider, tapi sebenarnya adalah sms dari nomor pribadi sang penipu. Untuk hal ini, kita bisa laporkan saja ke provider yang kita pakai, kirimkan bukti sms-nya dan nomor akan diblokir. Dan untuk mencegahnya, sebenarnya ada beberapa hal yang kita bisa lakukan.

Hal Yang Harus Diperhatikan

Berikut ini hal yang kita perlu perhatikan untuk menghindari penipuan atas nama Provider:

  1. Perhatikan Nomor Pengirim – Nomor yang digunakan mungkin saja tertulis nama provider seperti Indosat, Telkomsel, XL dan lainnya. Namun kalau diperhatikan lebih seksama lagi, nomor itu adalah nomor handphone seperti yang biasa kita pakai. Kalau seperti ini – 99,99% adalah penipu.
  2. Perhatikan Alamat Website di SMS – Biasanya di sms ada link ke website yang harus dituju oleh kita untuk klaim hadiah. Nah… coba perhatikan lebih seksama untuk hal ini. Kalau memang alamat website itu adalah dengan embel blogspot atau wordpress – itu tanda tanya besar – 99% juga pasti penipuan. Harap ingat akun resmi masing-masing provider, coba cek.
  3. Capture dan Laporkan – Begitu melihat keganjalan satu dari dua hal di atas, langsung telepon call center saja. Laporkan nomor tersebut atau konfirmasikan. jadi jangan lupakan nomor call center provider yang kalian pakai ya.
Hati-hati penipuan - tips menghindari penipuan SMS dan kerja
grafis by FLO

Sebenarnya yang saya ingin bahas kali ini adalah kisah sedih terkait dengan curcol saya beberapa waktu lalu mengenai mencari tenaga kerja itu gak mudah, masih ingat gak (kalau gak ingat coba klik linknya). Jadi sekitar dua minggu lalu, Mak Etty mengontak saya via whatsapp. Katanya tetangganya kena tipu soal kerjaan. Aduh…. dengernya aja dah langsung down sayanya.

Gak habis pikir sayanya, masih ada aja penipu seperti ini (sama seperti penipuan sms di atas). Memanfaatkan keinginan orang untuk mencari kerja. Saat diwawancara biasanya mereka itu masih menutup banget, gak nunjukkin kalau mereka ini penipu. Pas nanti selesai, dibilang diterima kerja, baru deh mulai. Meminta uang dan lainnya untuk proses kerja.

Kesel sih kalau denger masalah penipuan seperti ini. Kok bisa ya mereka lakukan hal kayak gitu coba? Apa gak mikirin hukumannya nanti gitu? Orang namanya lagi cari kerja, dah pasti senenglah kalau diterima kerja, tul gak? Apalagi kalau abis lamar sana-sini. Eh terus dimintain duit.

Saya dulu sering denger cerita di koran-koran yang nulis penipuan kerja. Mereka rekrutnya sengaja yang baru lulus SMA sederajat gitu. Terus abis diterima gitu, mereka dimintain uang sebagai ganti untuk biaya rekrutmen (biasanya) atau pas awalnya bilang untuk bagian A terus ternyata dijadiin SPB/SPG. Kadang ada yang lebih parah, bisa kena human trafficking.  Jangan sampai deh ya.

Saya ada pernah tanya ke headhunter yang dulu sempat memanggil saya. Itu panggilannya di tempat umum seperti coffee shop – waktu itu sih di daerah Kelapa Gading. Nah, ternyata mereka itu gak pernah sedikitpun dibenarkan untuk meminta uang. Jadi, menurut dia, kalau ada yang minta uang untuk pengganti biaya rekrutmen itu mah dah pasti penipuan.

Namanya headhunter, yang tugasnya memang merekrut orang sesuai permintaan perusahaan, gak akan nagih ke si calon karyawan. Semua biaya itu akan ditagihkan ke si perusahaan, sang kliennya dia kok. Jadi jangan pernah memberi apa-apa ke orang yang meminta seperti itu.

Yang mungkin harus diperhatikan para pencari kerja untuk mengantisipasi penipuan seperti ini:

  1. Cari Lowongan Kerja di yang bonafid – bukannya saya bermaksud merendahkan ya, tapi ada baiknya berhati-hati kan? Coba cari lowongan kerjanya di yang sudah agak terkenal reputasinya seperti Jobstreet, Jobsdb atau kalau di koran cetak, saya sih rekomen Kompas setiap hari Sabtu itu.
  2. Cek Nama dan Alamat Kantor – saya sih gak tahu ya kalau sekarang masih ada apa gak, dulu sih pas saya lulus SMK itu banyak banget lowongan tanpa nama perusahaan jelas dan alamatnya PO BOX pula. Satu yang selalu saya pakai hingga sekarang adalah menghindari yang seperti ini. Saya perlu nama perusahaan yang jelas, alamat dan kalau bisa dengan nomor telepon kantornya. Cek di google nama perusahaan itu, perusahaan apa – inget kan salah satu tips agar sukses wawancara (mengenal perusahaan). Kalau gak ada, lebih baik hati-hati.
  3. Diminta Uang? Tinggalkan – Pokoknya begitu diminta uang, kapanpun oleh perusahaan itu, tinggalkan. Lupakan saja berapa hari kerja tanpa upahnya. Lebih baik daripada kitanya sendiri yang rugi. Logikanya, kita kerja di perusahaan yang “MAMPU MEMBIAYAI” kalau dia minta uang – artinya apa?

Saya jadi berpikir ulang apa saja yang sudah pernah saya lalui hingga sekarang ini. Dan bersyukur banget bisa sampai di titik ini sekarang tanpa mengalami yang seperti itu. Pokoknya, untuk yang baca, Hati-hati dengan Penipuan deh ya. Kalau kata bang Napi: Waspadalah!

Ada pengalaman gak soal penipuan (baik sms ataupun soal penipuan kerjaan), jangan bahas yang penipuan online dulu ya… lebih banyak lagi kisahnya saya yakin. Share yuk di sini, bagi tips menghindarinya.

Exit mobile version