Site icon Febriyan Lukito

Tips & Trick – Menghindari Copet di Angkot Jakarta

Jakarta, kota metropolitan yang jadi incaran banyak orang sebagai kota tempat mencari penghasilan. Berbondong-bondong, mereka datang ke kota ini dengan penuh harapan, apalagi saat musim lebaran usai. Yang kembali ke kampung halaman 1 orang bisa membawa 2-3 orang. Memang, gemerlapnya kota Jakarta sudah menjadi impian banyak orang.

Namun, tak sedikit yang kaget dengan kehidupan di kota Jakarta yang terlihat serba wah ini dan mengalami syok terapi. Salah satunya terapi dari kejahatan yang mengintai, terutama mereka yang baru datang ke kota ini. Mereka yang masih ‘lugu’ tentu menjadi incaran banyak pelaku kriminal. Berkali-kali kita mendengar, menonton atau membaca berita tentang seseorang yang baru datang ke Jakarta telah menjadi korban perampokan di terminal atau stasiun. Dan kalau sudah begini, tak sedikit yang akan bilang (walau hanya dalam hati – ayo ngaku): “Siapa suruh datang Jakarta.”

Aksi Pencopetan. Sumber gambar di sini

Dan dikarenakan kemarin ada salah satu teman blog yang mempost di FB soal hampir kehilangan hape di angkot, saya jadi ingin nulis dikit soal ngangkot di Jakarta ini terkait pencopetan. Saya memang bukan ahli ngangkot kok, tapi setidaknya ada beberapa pengalaman yang bisa dibagi (kalau ada yang mau nambahi, monggo).

1. Selalu bawa tas – usahakan selalu bawa tas kalau ngangkot di Jakarta. Kenapa? Jadi bisa taroh barang-barang berharga di dalamnya. Seperti Hape, tablet, dompet, dll. Tapi… harus ingat:

2. Tasnya harus dijaga – kalau sudah urusan tas ini, yang paling aman adalah taruh tas di depan kita. Dan jangan lupa peluk erat itu tasnya. Tangan tutupi semua celah yang memungkinkan orang merogohnya. Terus harus juga hati-hati dengan…

3. Bagian bawah tas. Ada beberapa yang menggunakan silet untuk mencopet. Jadi dijaga juga ya bagian bawah tasmu. Mereka biasa pura-pura mendekat tapi tangannya bergerilya di bawah.

4. Jangan mainkan hape di angkot, apalagi angkot yang ramai dengan orang-orang menyeramkan. Memainkan hape, smartphone dan lainnya di angkot itu tak lain dan tak bukan hanyalah memancing kejahatan. Ingat kata Bang Napi – kejahatan ada karena kesempatan.

5. Hape di kantong? Boleh kalau kamu yakin orang gak bisa ambil gitu aja dari kantong. Pengalaman kakak saya, di kantong kemeja pun masih bisa dirogoh dan diambil. Kantong celana? Bisa kok. Pura-pura gemeteran – pegang kaki kita sampai goyang dan akhirnya hapenya pun ikutan goyang dari kantong.

6. Pakai jaket? Taro hape di saku jaket bagian dalam. Ini lebih aman. tapi tetap harus hati-hati ya. Mungkin lebih baik simpan hapenya di baju dalam ya… (lol – update dari seseorang)

7. Gak bawa tas? Pindahkan dompet ke saku bagian depan – ini sih untuk yang pria ya. Kalau wanita biasanya bawa tas kan. Selalu waspada dengan sentuhan-sentuhan di sekitar saku, baik saku baju ataupun saku celana. Jangan terlena.

8. Waspadai yang gerombolan. Walau terkadang mereka sudah membagi diri saat naik, tapi biasanya mereka itu bergerombol kalau sedang beraksi. Jadi lebih baik menjauh dikit dari yang bergerombol.

9. Kalau ada yang bilang – itu tuh malingnya. Waspadai orang itu. Karena biasanya dia komplotannya juga dan barang curian sudah di tangan yang teriak itu.

10. Kalau mau turun angkot dan ada yang menahan dirimu di pintu dengan sengaja, seakan dia juga mau turun tapi kok gak turun-turun malah nahan dirimu untuk turun, segera teriak aja. “Pak, gw mau turun. Lo ngapain di situ? Dah berenti nih dari tadi.” Karena biasanya dia itu bagian dari komplotan juga.

11. Jangan tertipu dengan pria perlente berpakaian kantoran. Banyak dari mereka sekarang sudah pintar menyamar. Kelihatannya kayak eksmud, terus dilirik-lirik sama dia. Jangan GR dulu. Jangan-jangan dia juga komplotan.

12. Selalu siapkan ongkos di kantong yang bebas dari barang berharga lainnya. Jadi gak narik perhatian komplotan.

Apa lagi ya? Segitu dulu kali ya. Nanti kalau ada lagi diupdet aja deh.

Intinya sih saat kita naik angkot, sebenarnya bukan hanya di Jakarta saja, kita harus hati-hati dengan apa yang kita bawa. Kalau kita gak waspada dan kita juga seenak udelnya memamerkan ‘harta’ kita, para pencopet pasti akan mencoba mengambilnya. Jangan mudah percaya sih sama orang. Mereka terlihat baik loh terkadang, bahkan sangat memelas sehingga kita kasihan. Tapi mereka juga ternyata copet.

Exit mobile version