Febriyan Lukito

Tips Memilih Asuransi Yang Cocok – Kehilangan itu Berat Kawan

Memories will last forever

Ketidakpastian itu PASTI ADA, tapi KAPAN munculnya, tidak ada yang tahu
Ketidakpastian itu PASTI ADA, tapi KAPAN munculnya, tidak ada yang tahu

Proteksi ini penting loh, atau yang istilah kerennya sekarang sih asuransi. Bagaimana cara memilih asuransi yang bagus/cocok? Sebelum ke sana, saya mau coba singgung dikit tentang postingan saya selama beberapa hari belakangan ini ya. Seminggu ini bahasan saya gak jauh dari masalah Goodbye kan ya. Nah salah satu yang terkait juga dengan hal ini adalah jika kita kehilangan orang yang selama ini kita jadikan pegangan untuk keluarga kita. Seperti yang Dani tuliskan dalam bahasannya dia soal asuransi hari Senin lalu.

Kenapa sih saya membahas soal kehilangan mulu? Hahaha, tak lain dan tak bukan karena kebetulan doang. Seriusan deh. Tapi yang namanya kehilangan itu adalah satu hal yang pasti, yang gak pastinya itu kapannya. Inilah yang sebenarnya dicover oleh asuransi. Jadi dia mengambil celah antara sebuah kepastian dan ketidakpastian itu. Berikut adalah hal yang menunjukkan pentingnya asuransi dalam kehidupan.

JAMINAN

Saya bahas dikit bisnis asuransi di sini ya sepengetahuan saya, jadi monggo dikoreksi kalau ada yang lebih paham. Namanya usaha atau bisnis, pasti akan digeluti kalau menguntungkan perusahaan itu. Itu dah pasti, coba saja tanya teman saya si entrepreneur itu. Keuntungan yang didapat dari perusahaan asuransi adalah dari memutarkan (baca: mengelola) uang yang diterima dari nasabah hingga akhirnya nanti uang itu dikembalikan ke nasabah dengan besaran return tertentu.

Terus kalau perusahaannya yang untung, buat apa kita membuat asuransi? Kepikir gitu gak? Karena kalau kita buka asuransi, pasti hanya membantu menguntungkan perusahaan itu doang kan? Nah sebenarnya gak. Kenapa, seperti yang saya bilang di atas. Ada celah nih antara kepastian (akan kehilangan) dengan ketidakpastian (waktunya). Inilah yang sebenarnya dijual oleh asuransi itu – Jaminan. Jaminan di mana saat terjadinya ketidakpastian atas kepastian itu, perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang yang diberikan *tentu dengan syarat dan ketentuan berlaku ya.*

Coba misalkan tidak ada asuransi, dalam hal ini misalnya Asuransi Jiwa. Seorang kepala rumah tangga yang selama ini menjadi tiang keluarga tiba-tiba mengalami kecelakaan di tempat kerjanya, mengakibatkan dia tidak lagi bisa bekerja (alias meninggal dunia). Bagaimana dengan kebutuhan harian keluarga? Di sinilah asuransi memberikan sebuah “Jaminan” akan tertutupnya biaya kebutuhan bulanan keluarga ditinggalkan.

Jika memang sayang, lakukan sesuatu

Contoh lainnya misalnya dalam Asuransi Kesehatan, misalnya diri kita mendapatkan asuransi dari kantor kita dan karenanya tidak terpikir untuk ikut asuransi kesehatan. Di sini kita harus jeli dalam melihat, apa saja yang dicover oleh kantor. Tidak semua dicover loh. Biasanya kantor mengcover sebagian saja. Saya sendiri pernah mengeceknya. Ada baiknya kita teliti lagi asuransi kantor yang diberikan ke kita seperti apa dan seberapa sudah menutup kebutuhan kita nantinya. Jika belum, kembali lagi, pentingnya asuransi terlihat di sini.

Tapi ingat ya…. Pentingnya sebuah Asuransi itu dirasakan ketika “sesuatu” itu sudah terjadi, bukan sebelumnya. Inilah yang seringkali membuat banyak orang enggan membeli asuransi. Mahal. Tapi kenyataannya, biaya kesehatan sendiri selalu meningkat tiap tahunnya (coba saja cek harga kamar di rumah sakit atau harga obatnya) dan saat “sesuatu” itu terjadi, perusahaan Asuransi jarang mau menerima atau mau menerima dengan biaya yang lebih besar lagi.

Saya sendiri mengalami saat kemarin kerja. Dalam kontrak disebut bahwa semua ditanggung perusahaan, namun sedetail apakah, saya tidak dapat memperoleh keterangan sama sekali, bahkan kartu asuransi pun tidak saya pegang. Memang kemarin tidak terjadi apa-apa. Namun yang terpikir oleh saya adalah bagaimana kalau sampai terjadi *amit-amit deh – ketok meja*. Bagaimana nasib mama saya nantinya? Karena itulah akhirnya saya memutuskan mengambil asuransi sebelum semua terlambat tentunya.

TIPS Memilih Proteksi

Seperti yang dijelaskan oleh Dani dalam postingannya, ada banyak sekali jenis asuransi yang ditawarkan, apalagi juga sekarang ini banyak yang menawarkan unit link. Harus diingat bahwa ketika kita enggage dengan asuransi, sebenarnya kita ini pembeli yang berhak memutuskan membeli atau tidaknya, sama ketika membeli barang lainnya. Yang mana tentunya akan ada banyak pertimbangan di dalamnya. Salah satunya adalah sesuai kebutuhan atau tidak. Berikut tips dari saya saat membeli asuransi, yang saya terapkan sendiri saat saya memutuskan membeli kemarin:

1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Kebutuhan yang saya maksud di sini adalah dalam hal tipe asuransi yang kita ambil. Jangan beli asuransi properti kalau kamu belum punya properti yang mau dilindungi – kasarnya kayak gitu deh. Sama halnya kalau membeli smartphone sesuaikan dengan kebutuhan kita kan? Kalau kamu belum punya asuransi jiwa – beli ini dulu. Jenis asuransi paling dasar yang “harusnya” dimiliki tiap orang. Lalu misalnya di kantor sudah ada asuransi kesehatan – gak serta merta harus beli asuransi kesehatan lagi sih. Tapi seperti yang saya bilang, coba cek seberapa asuransi dari kantor dapat menutupi.

Klik Untuk Tips Berikut

2. Lihat lagi budget kita

Yes. We have to choose. For they, who we love, their future.

Budget…. ini nih yang susah. Biasanya kalau sudah bicara asuransi, orang cenderung mengatakan gak ada budget. Tapi untuk melakukan hal lainnya masih berlimpah *duh napa saya jadi nyinyir gini yak*. Well, itu hak masing-masing sih, hanya saja, setelah tahu pentingnya asuransi, apakah tidak dapat menyisihkan sedikit budget tersendiri untuk hal ini? Dan jika sudah ketemua agen, ada baiknya sampaikan kepada agen itu bahwa budget kita berapa. Jika agennya baik, dia akan bantu semaksimal mungkin.

3. Tertutupkah semua dengan asuransi yang ditawarkan

Nah pertimbangan lainnya memilih asuransi sudah pasti kan nilai pertanggungan – yang akan kita dapatkan jika mengalami “sesuatu” yang diasuransikan itu. Jika ditawarkan asuransi, setelah kamu yakin kebutuhannya apa, terus sudah mempertimbangkan juga faktor budget itu tadi, tanyakan pada agen, berapa nilai proteksi yang kamu dapatkan. Ini penting. Jangan sampai kita salah pilih dalam artian nilai pertanggungannya tidaklah cukup menutup apa yang kira-kira kita butuhkan nantinya.

4. Utamakan proteksi daripada investasi

Dalam industri asuransi, beberapa tahun belakangan dikenal dengan nama unit link. Di sini saya bukan menjelekkan produk ini ya – tapi ingat point nomor 1. Apa tujuan awal dari membuat asuransi ini. Bahkan sebenarnya untuk unit link ini pun masih bisa memberikan perlindungan maksimal kok untuk kebutuhan yang gak perlu investasi. Karenanya perlu point nomor 5 ini.

5. Cari agen yang bisa dipercaya

Bisa dipercaya dalam hal apa? Salah satunya adalah seperti yang saya pernah bahas, bahwa menjual itu adalah soal si pembeli. Jadi cari agen yang memang peduli dengan diri kita. Yang memperhatikan kebutuhan kita bukan hanya sebatas menjual produk mereka dan mencapai target mereka saja. Selain itu, agen ini adalah orang yang akan membantu dalam hal apapun. Saya sendiri beruntung bertemu dengan agen saya kemarin, karena dia siap datang ketika saya sedang sakit. Dari Priok dia langsung ke Cibubur hanya untuk memastikan saya mendapatkan yang terbaik.

6. Baca, baca dan baca

Baca di sini artinya baca banyak hal. Di antaranya kita harus membaca proposal yang diajukan oleh agen asuransi. Baca teliti, kalau perlu waktu, minta waktu untuk mempelajarinya. Seorang agen yang baik akan memahaminya dan membantu. Dalam proposal itu, minimal yang perlu kita perhatikan adalah proteksi apa yang kita dapatkan, bagaimana dengan pengajuan klaim. Jika ada yang tidak sesuai, tanyakan. Selain itu, setelah menerima polis asuransinya, baca lagi. Apa saja yang termasuk dalam proteksi yang kita ambil. Pelajari syarat dan ketentuannya sebaik mungkin, ada klausula-klausula mengenai yang dicover dan tidak. Ini yang akan mempengaruhi pengajuan klaim nantinya.

Nah itu sih tips dari saya untuk memilih asuransi. Kembali lagi ke masing-masing pribadi, apakah kira-kira bisa diterapkan atau tidak. Bagi yang ingin menambahkan monggo loh. Kripik pedes juga gak masalah. Sekali lagi sih saya hanya ingin bilang kalau Asuransi itu penting. Apalagi kalau kita bicara dalam hal kehilangan, tapi bukan berarti semua asuransi mendoakan agar terjadi apa-apa sama kita loh. Melainkan ingin membantu melindungi dengan cara mereka. Jangan sampai kita sesal belakangan karena sudah mengalami sesuatu baru ikutan ya.

Exit mobile version