Site icon Febriyan Lukito

Rugi Ah…

saya rugi ah kalau seperti itu… lebih baik saya gak lakukan”

Dalam kehidupan pekerjaan ini, akan banyak hal yang terjadi termasuk di dalamnya adalah kita belajar untuk hal-hal baru, mulai dari sistem kerja baru, aplikasi yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan dan lainnya.

Dan saat kita memasuki dunia kerja yang baru, sudah barang tentu, akan ada orang yang lebih berpengalaman dibandingkan kita. Pertanyaan untuk kita yang baru adalah: “apakah kita ingin belajar?

Namun, sebenarnya ada satu hal lagi yang perlu dipertanyakan – bukan kepada kita yang baru masuk – tapi pada mereka yang lebih senior di tempat kerja itu. “apakah ingin berbagi ilmu?

Rugi

Rasanya adalah wajar kalau sang senior merasa rugi untuk berbagi ilmu. Kenapa? Karena dia mempelajarinya dengan tidak mudah. Membutuhkan waktu panjang (mungkin dia sendiri mempelajarinya lebih dari 5 tahun) untuk dapat seperti dia sekarang. Menguasai pekerjaannya dengan baik.

Terus kenapa juga harus berbagi dengan orang baru (yang mungkin malah akan menggesernya). Ini bisa saja terlintas dalam benak semuanya dan wajar kok kalau menurut saya. Kenapa juga harus mengajarkan si anak baru itu?

Benarkah berbagi itu rugi?

Tapi… benarkah kalau kita berbagi itu merugikan diri kita? Tidak menurut saya. Karena dengan berbagi, kita justru mengembangkan diri kita ke tahap berikutnya. Bahwa kita siap untuk melangkah ke tahap selanjutnya.

Maksudnya apa sih?

Ok… gini contohnya.

Seorang karyawan, sebut saja A, sudah bekerja 10 tahun di perusahaan. Dia bekerja di bagian Purchasing, dan sejak 5 tahun lalu, dia sudah menjabat sebagai Supervisor di bagian itu. Saat ini, memang tidak ada posisi Manajer sehingga semua dilakukan oleh supervisor dan staff saja. Nah… tak lama kemudian, ada seorang staff baru masuk. Apa yang harus dia lakukan?

Si A pun berpikir. Kalau dia mengajari anak baru itu, sebut saja C, tentu akan membantunya dalam pekerjaan. Karena memang tujuan dipekerjakannya anak itu adalah untuk membantunya. Tapi… bagaimana kalau ternyata si C ini hebat. Dan akhirnya nanti dia yang dikenal dan akhirnya A ditendang karena C ini lebih baik?

Nah…

Dilema seperti itu saya yakin pernah dialami, yah mungkin juga tidak dalam hal pekerjaan, tapi dalam berorganisasi dan lainnya. Yang perlu ditanyakan jika pertanyaan di atas muncul adalah…

‘Yakin kalau kamu akan digantikan? Baru juga si C masuk, dah ketakutan aja. Apakah memang dirimu sendiri yang sudah tidak becus sehingga harus digantikan?’ 

Sebenarnya… memberi dan mengajarkan rekan kerja baru (membantunya) tidak akan – sedikitpun – akan merugikan kita kok.

Gini:

Kalau kita mengajarkan si C ini segala hal yang kita tahu dan C perform, apakah tidak mungkin atasan akan melihat C ini mampu karena kita juga mampu mengarahkannya dengan baik? Dan jika dirasakan C ini memang bisa dan kemudian diangkat jadi Supervisor, masa kita masih jadi Supervisor? Pastinya akan ada kenaikan pangkat bagi kita sendiri – tentunya dengan catatan, kita tidak melakukan kesalahan besar ya.

Jadi…

Kenapa takut rugi berbagi? Toh… dengan berbagi sebenarnya kita mengembangkan diri kita kan? Mengajak kita berkembang menjadi lebih dan lebih lagi.

Masih ada yang ragu untuk berbagi?

Exit mobile version