Site icon Febriyan Lukito

Review Movie – Obama Anak Menteng (Repost)

Review Movie - Obama Anak Menteng (Repost) 1

Obama Anak Menteng

BARRY Obama berusia 9 tahun ketika ia tiba di Menteng. Sebagai anak baru juga latar belakangnya yang campur aduk membuatnya sulit beradaptasi. Persahabatannya dengan anak-anak tetangga, berbeda strata sosial  yaitu Slamet dan Yuniardi, serta pembantunya yang banci, Turdi, membawa Barry ke berbagai pengalaman masa kecil yang tidak terlupakan

Lewat permainan Ping Pong, Monopoli, bahkan main kelereng, membuat Barry semakin akrab dengan Slamet dan Yuniardi. Ia juga memahami kehidupan unik seorang banci bernama Turdi. Hubungan keduanya makin memancing olok-olok anak-anak kampung. Di lapangan sepak bola berlumpur, Barry pun bentrok dengan Carut dan geng-nya 

Semua pengalaman ini mengajarkan pada Barry, selain membuka diri dalam menerima perbedaan, tapi juga menerima dirinya sendiri sebagai orang yang beda seutuhnya. Satu tahun di Menteng membekali Barry dengan pelajaran nilai-nilai yang masih ia pegang sampai ia dewasa. Ketika Barry sudah berhasil beradaptasi dengan lingkungannya, sebuah konflik di rumahnya membuatnya harus pergi meninggalkan Menteng. 

Tiadanya ucapan perpisahan meninggalkan rasa getir di hati sahabat-sahabatnya. Namun, mereka yakin bahwa Menteng telah memberi banyak pengalaman tak terlupakan bagi Barry. Bahkan ketika Barry berhasil meraih cita-citanya menjadi Presiden Amerika Serikat. Teman-teman masa kecil Barry pun ikut merasakan kebahagiaan Barry meskipun mereka jauh terpisahkan oleh jarak dan komunikasi.

Obama Anak menteng menjadi sebuah film dengan cerita sederhana dan inspiratif,  yang kemudian menjelma menjadi bagian dari mosaik sejarah orang nomor satu di Amerika, Barrack Obama.  (dilengkapi teks Bahasa Inggris/With English subtitle)

Tayang mulai 1 Juli 2010


————————————————————–————————————————————–


Dari pertama kali melihat poster film ini, saya hanya berpikir ada apa? Apa isi film ini? Tujuan dibuat film ini apa. Film yang diproduseri oleh Raam Punjabi ini apakah hanya menebeng ketenaran Obama saat ini saja sehingga membuat kisahnya selama di Menteng yang terbilang singkat? 


Secara untuk hiburan, film ini menurut saya cukup ok. Walau ada beberapa yang saya pertanyakan scenenya. Untuk apa dimunculkan scene itu… yaitu adegan Turdi sebagai penyanyi dan penari di klub malam. Hal ini masih membuat saya bingung hingga saat ini. 


Nilai-nilai yang dapat dipetik dari film ini ada beberapa hal: 
1. Didikan orang tua membuat apa yang ada dalam kita sekarang ini. Sang ibu mendidik seorang Obama untuk menjadi orang berpendidikan tinggi, santun dan memaafkan. Menjadi orang besar bukanlah dengan kekerasan namun juga dari kelakuannya sehari-hari yang santun dan ramah. 
2. Didikan ayah tirinya yang mengajarkan untuk menjadi anak yang tangguh dan kuat. Menjadi seorang pria sebagaimana mestinya.
3. Pergaulan yang membuatnya merasakan persahabatan demi persahabatan yang indah. 


Walaupun masih tidak terlalu mengerti tujuan pembuatan film ini (yang dilengkapi dengan subtittle dalam bahasa Inggris), saya merasa film ini masih ok untuk hiburan di masa liburan sekolah ini. 

Reposted from ryanfile.wordpress.com. Posted on July 7, 2010

Exit mobile version