Febriyan Lukito

Review Film The 5th Wave – Hunger Games Wannabe?

Nonton yuk… itu sih ajakan saya dan setelah tawar menawar *dagang kali ya*, akhirnya diputuskan akan menonton film The 5th Wave di salah satu bioskop baru di Jakarta itu. Setelah menonton, biasalah ya… review film. Nah ini nih review film The 5th Wave (fifth wave 2016) ala saya.

Plot Film The 5th Wave

review film the 5th wave
Review film The 5th Wave – film menghibur, that’s it

Empat gelombang serangan alien sudah dilancarkan, yaitu: gelombang elektromagnetik yang mematikan seluruh listrik dan juga kendaraan yang ada di bumi, tsunami yang menghancurleburkan seluruh dunia, virus yang mematikan dan terakhir adalah invasi langsung di antara para manusia yang tersisa. Cassie Sullivan adalah salah satu yang bertahan hidup dan berusaha menemukan adiknya, Sams yang sudah lebih dahulu dibawa ke kamp militer. Apakah dia berhasil? Dan apa sebenarnya The 5th Wave dari para alien ini?

Cast & Crew The Fifth Wave

Film ini disutradarai oleh J. Blakeson. Dibintangi oleh Chloe Grace Moretz sebagai Cassie Sullivan, Nick Robinson sebagai Ben Parish alias Zombie, Alex Roe sebagai Evan Walker. Dan juga menampilkan sosok Liev Schreiber sebagai Kolonel Vosch.

Dengan budget pembuatan film diestimasikan sebesar 38juta dollar, film ini juga menggandeng Tobey Maguire sebagai salah satu produser. Syuting dilakukan di Georgia, USA setahun lalu.

Review Film The 5th Wave – Hunger Games Wannabe???

Kenapa saya bilang kalau film The Fifth Wave ini Hunger Games wannabe? Pertama, tokoh utamanya sama-sama wanita. Kedua, terlibat cinta segitiga – sama seperti Katniss di Hunger Games. Terus kisah film ini diangkat dari buku Young-Adult Sci-Fiction, berkisah tentang perjuangan akhir jaman. Mirip kan?

Film yang diadaptasi dari buku laris karya Rick Yancey ini memang berkisah tentang perjuangan anak muda melawan “akhir jaman”. Bedanya dari Hunger Games, Maze Runner dan Divergent series, film ini menggabungkan kisah Independence Day dalam ceritanya, invasi makhluk luar angkasa.

Gagal Sebagai Katniss

Para pemeran di film The 5th Wave

Jika dalam film Hunger Games, kita diajak mengenal sosok Katniss yang memang mandiri sejak awal pertemuan, di film ini, kita dikenalkan dengan Cassie Sullivan yang sebelumnya adalah seorang gadis SMA biasa, yang masih senang-senangnya naksir seorang pria dari tim sepakbola sekolahnya (Ben Parish). Dan kemudian “dipaksa” untuk berjuang hidup karena serangan alien.

Karakter Cassie berubah 180 derajat, dia menjadi sosok yang tidak segan membunuh karena tidak yakin siapa yang ada di hadapannya, apakah manusia ataukah alien. Sayangnya dalam film ini, perubahan karakter Cassie digambarkan sangat cepat terjadi dan bahkan di awal film kita diajak kembali ke jaman sekolah masih menyenangkan.

Saya sendiri masih kurang menangkap “why” yang membuat saya merasa okay dengan perubahan karakternya tersebut. Akan berbeda jika dari awal mungkin digambarkan juga sebagai sosok gadis remaja biasa tapi juga mandiri dan memang pejuang dalam hidupnya.

Dan sosok “kuat” Cassie pun luntur kembali ketika dia yang curiga dengan sosok Evan Walker kemudian terkesima dengan badan kotak-kotak yang dilihatnya dan kemudian mereka ciuman karena kondisi sedang hujan. Maksud saya, masih agak kurang sih penekanan perubahan dalam sosok utama ini.

Salut Dengan Zombie

Yang saya suka justru akting dari Nick Robinson, yang sebelumnya main di Jurassic World dan juga di serial TV Melissa & Joey. Jika di serial Melissa & Joey, sosok cowok satu ini agak bodoh, di sini dia terlihat lebih kuat dalam karakternya. Setelah mengalami serangkaian invasi alien (Wave 1 – 4) yang mengakibatkan orang tua dan keluarganya meninggal, perubahan karakter Zombie ini cocok.

Yah setidaknya saya bisa memegang sosok Zombie dibandingkan sosok Cassie yang seharusnya lebih menarik perhatian sebagai tokoh utama. Beda dengan saya, teman nonton saya malah lebih terkesima dengan sosok Sams – adiknya Cassie. haha

Tidak Mudah Mengubah 496 Halaman Ke 100 Menit

Review Film The Fifth Wave

Itu sih yang saya rasakan pas menonton film ini. Walaupun belum membaca bukunya, saya merasakan banyak scene yang sepertinya tidak tampil di dalam film ini agar bisa muat ke dalam durasi 100 menit. Dan pada saat saya menuliskan review film The 5th Wave ini, saya membaca review buku yang dimaksud dan banyak yang mengulas bahwa:

Kekuatan dari buku ini adalah multiple POV dan storytelling yang sangat kuat dari si penulis

Dan entah kenapa, saya tidak mendapatkannya dalam film The Fifth Wave ini. Kita lebih banyak diajak menyelami sudut pandang Cassie sejak awal film. Baru kemudian pindah ke POV Ben Parish alias Zombie di tengah film. Memang tidak mudah ya merubah buku tebal dan bagus ke dalam adegan-adegan yang bisa menampung semuanya. Mungkin nanti kalau saya sudah baca bukunya bisa membandingkannya.

Nilai Akhir Review Film The 5th Wave

Saya sendiri agak kecewa saat selesai menonton film ini, dan saat menanyakannya ke teman nonton saya itu, dia bilang kalau dia kasih 4 dari 10 bintang. Begitu banyak kebingungan dan scene yang tidak perlu menurutnya. Di saat tertentu cerita berjalan cepat lalu berubah perlahan ketika Cassie bertemu dan jatuh cinta dengan Evan Walker.

Saya sendiri juga menemukan beberapa adegan yang dipertanyakan sih seperti pada saat 2nd Wave – Tsunami terjadi. Itu kan terjadi setelah serangan pertama yang memadamkan semua listrik, kenapa warga masih di gedung kantoran yang tinggi? Sehingga pas tsunami datang harus lari pontang panting naik tangga.

Nilai The 5th Wave di IMDB (27/1): 5.7 dan di Rotten Tomatoes: 4.2 (18%)

Pada akhirnya saya sendiri memberikan nilai 3 dari 5 untuk film ini. Dan sebagai penutup review film The 5th Wave ini saya hanya bisa bilang, jika ingin hiburan, monggo ditonton filmnya, bagus kok untuk sebatas hiburan, tapi apakah akan dibuatkan sekuelnya sebagaimana bukunya yang Trilogi itu? Entahlah, sepertinya tidak.

Review Film The 5th Wave
  • Cast
  • Cerita
3

Hiburan Semata

Film The 5th Wave ini cocok sebagai hiburan untuk ditonton. Melihat gadis pirang cantik lari-lari terus juga seorang pria muda mandi di sungai – hiburan. Terutama visual efek serangan alien dalam film ini, boleh saya bilang baguslah. Tapi secara kekuatan cerita dan alur secara visual, saya merasa masih kurang.

Exit mobile version