Febriyan Lukito

Review Film Avengers Age of Ultron

Apa kamu termasuk yang menantikan sekuel The Avengers yang dirilis tahun 2012 lalu? Ini dia, akhirnya dirilis juga setelah 3 (tiga) tahun penantian, Avengers Age of Ultron. Sebuah film yang diadaptasi dari komik keluaran Marvel ini dirilis serempak di beberapa negara minggu lalu, dan Indonesia termasuk negara yang awal dalam hal rilis film ini.

PLOT 

Avengers Age of Ultron
The Avengers: Age of Ultron Poster

Film ini berkisah tentang perjuangan kelompok bernama Avengers (Black Widow, Captain America, Hawkeye, Hulk, Iron Man dan Thor) dalam usahanya menjaga perdamaian di bumi ini dari serangan apapun. Hydra, musuh bebuyutan SHIELD ternyata masih ada dan mengembangkan sebuah peneliitan atas tongkat yang dimiliki Loki (adik Thor – dalam film The Avengers). Mereka berhasil tentunya, tapi petualangan justru baru dimulai.

Seperti biasa, Tony Stark ingin melakukan lebih. Dia meminta bantuan Bruce Benner (Hulk) yang seorang ilmuwan membantunya meneliti lebih tongkat itu dan mencoba menciptakan program penjaga perdamaian darinya – inilah Ultron. Namun ternyata, penelitian bisa dianggap ‘gagal’ dan Ultron yang ingin menjaga perdamaian di bumi menentang Avengers yang dianggap sangat merusak. Pertarungan antara Avengers dan Ultron pun dimulai.

CAST

Para pemain di film ini masih sama dengan yang pertama, yaitu Iron Man diperankan oleh Robert Downey Jr., Thor oleh Chris Hemsworth, Hulk oleh Mark Ruffalo, Captain America oleh Chris Evans, Black Widow oleh Scarlett Johansson, Hawkeye oleh Jeremy Renner. Penulis oleh Joss Whedon.

Nah yang baru dalam sekuel ini adalah pengisi suara Ultron yaitu James Spader, si kembar Quicksilver (Aaron Taylor-Johnson) dan Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) serta Vision yang diperankan oleh Paul Bettany.

Untuk melihat full cast, dapat kalian cek di IMDB.

My REVIEW

Film ini adalah salah satu film yang diangkat dari komik yang penuh dengan tokoh utama. Musuh utama, Hydra sudah diangkat dalam film masing-masing tokoh yang dibuat secara terpisah. Dan memang, film-film ini tampak tak berkaitan, tapi sebenarnya di masing-masing film itu sendiri selalu mengarahkan sesuatu dalam film ini akhirnya.

Ultron – the Artificial Intelligent

Misalnya saja dalam film Iron Man yang terakhir, tempat tinggal sang jagoan, Tony Stark hancur lebur, namun ternyata dibangun kembali olehnya sebagai tempat untuk Avengers. Dalam film ini sendiri kita diajak berkenalan dengan teknologi sebenarnya. Jarvis, pemandu Iron Man selama ini memegang peran penting saat Tony berusaha meneliti dan membangun program penjaga perdamaian bernama Ultron itu.

Ultron pada dasarnya adalah program, yang mengenal 0 dan 1. Karena itulah dia melihat apa yang terjadi dengan keterlibatan Avengers selama ini, dia menganggap Avengers sendiri adalah perusak bumi ini sehingga beralih melawannya. Lebih tepatnya, Ultron adalah Artificial Intelligence yang diprogram untuk menjaga perdamaian bumi, sehingga akhirnya dia mampu beranak-pinak dan menguasai teknologi-teknologi yang ada.

Dalam benak siapapun yang menantikan film ini, sudah tentu terpikirkan aksi demi aksi seperti apalagi yang akan hadir dalam film kali ini. Dan sejak awal memang kita diajak menjalani satu demi satu aksi itu dan diajak untuk bertemu dengan si kembar yang memiliki dendam dengan Stark. Mereka berhasil kabur saat penangkapan kelompok Hydra dan kemudian bergabung dengan Ultron karena dendam mereka itu.

Yang saya suka adalah kekuatan mereka. Si cowok bisa lari secepat kilat, tidak terdeteksi oleh kasat mata sedangkan si gadis memiliki kekuatan hipnotis, membuat masing-masing Avengers berhalusinasi (atau nyata ya?) kecuali Hawkeye, yang sudah pernah terpengaruh hipnotis level tinggi sebelumnya itu.

Nah yang saya suka dari film ini adalah kisah manusianya. Pada dasarnya, mereka ini ya manusia (kecuali Thor yang merupakan dewa), yang punya rasa takut. Rasa takut inilah yang merupakan inti cerita dari film ini. Ketakutan yang disebarkan oleh Scarlet Witch membuat masing-masing agak terpecah pada awalnya. Namun akhirnya masing-masing dihadapkan pada pilihan dan akhirnya membuat keputusan untuk mereka.

KEPUTUSAN

Falling in love

Sebuah keputusan, itulah sebenarnya yang akhirnya bisa kita ambil dari film ini, berbagai keputusan bisa kita lihat dalam film ini, yaitu:

1. Keputusan Bersama

Bersama-sama memutuskan untuk terus berjuang bersama melawan Ultron, ini yang dilakukan oleh Avengers, walaupun mereka mengalami ketakutan masing-masing atau juga memiliki masalah satu sama lainnya. Memang dalam tim tidak bisa kita pungkiri akan ada masalah ketidakpercayaan antar anggota, tapi tujuan tim tetaplah tujuan utama. Inilah yang dilakukan Avengers hingga akhir.

2. Keputusan Keberpihakan

Si kembar mengalami masa sulit sepanjang film. Dengan kebencian yang dimiliki mereka terhadap Stark, mereka menjalani liku-liku hingga akhirnya dihadapkan untuk mengambil keputusan untuk berpihak kepada siapa. Memutuskan hal ini pun tidak mudah, karena memang harus didasari pada nilai yang mereka pegang teguh dalam diri mereka masing-masing.

3. Keputusan Jatuh Cinta

Beauty and the Beast adalah Black Widow and The Hulk. Terbayang gak mereka saling mencintai. Dua orang yang saling berbeda ini ternyata saling menyukai satu sama lain, hanya saja malu mengatakannya. Hingga akhirnya memutuskan untuk benar-benar jatuh cinta. Indah.

4. Keputusan Lanjut

Yang ini sepertinya masih patut dipertanyakan, setidaknya oleh saya sendiri. Akankah mereka lanjut dalam film Avengers berikutnya?

Dan yang terakhir, keputusan akhir saya untuk film Avengers Age of Ultron ini adalah 3,5 dari 5 untuk aksi yang ditampilkan dalam film ini – tolong ingat kalau film ini ratednya adalah 13+. Sebagai penutup, saya beri salah satu kutipan dari film ini:

Nick Fury: No matter who wins or loses, trouble always comes around.

Exit mobile version