Site icon Febriyan Lukito

GOAL!!!

“People with goals succeed because they know where they’re going.” – Earl Nightingale“Orang yang memiliki tujuan akan berhasil karena mereka tahu tujuannya.”
Kembali lagi quotes kali ini mengambil tema tujuan. Orang yang sudah memiliki gambaran akan tujuan yang ingin dicapainya akan jauh lebih sukses daripada orang yang tidak. Dalam benaknya, orang itu sudah memiliki gambaran akan apa yang dapat dicapai dan akan dicapai dengan baik. Mereka merencanakannya satu per satu.
Berapa banyak di antara kita yang sudah melakukannya? Seringkali banyak yang enggan melakukan karena aturan yang telah disusun sebelumnya. Mengenai jangan bermimpi. You’ll get hurt. Sebenarnya apakah memang bermimpi akan membuat celaka?
Yup… mimpi akan membuat celaka orang. Tapi hanya kepada mereka yang tidak berusaha mewujudkannya. Mimpi baik akan menjadi kenyataan dan berguna bila memang orang tersebut menggunakan mimpi itu sebagai pecutan. Sebagai dorongan untuk menggapai sesuatu di masa depan.
GOALS
Pernah dengar cerita tentang keledai yang terus berjalan agar mendapatkan wortel di hadapannya? Keledai itu berjalan agar ia dapat menggapai wortel yang diikat pada sebuah kayu yang digantungkan tepat di hadapannya. Dia terus berjalan walau wortel itu tidak pernah dia capai? Kenapa?
Karena dia punya tujuan. Tujuannya adalah menggapai wortel itu. Dan dia tau… untuk menggapai wortel itu (yang ada di hadapannya) maka dia harus bergerak maju terus. Seperti itulah tujuan dalam hidup kita harus diset.
Tujuan ini bisa dimulai dari sebuah mimpi kecil. Dibentuk dengan sedemikian rupa, mimpi itu akan menjadi tujuan yang sangat bisa membangkitkan gairah kita dalam hidup. Nah… untuk mendapatkan tujuan yang baik… ada rumusannya ternyata…
Tujuan yang baik harus SMART. Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time base. SMART…. Unsure dalam sebuah tujuan yang baik. Mari coba kita telaah satu per satu.
S – Specific. Tujuan itu haruslah spesifik – jelas. Jangan jadikan tujuan itu sebuah gambaran kasar. Gambaran abstrak. Tapi berikan gambaran spesifik yang mampu dituangkan dalam bentuk yang sangat jelas. Siapapun yang mendengarnya akan mengatakan/merasakan hal yang sama. Bayangkan diri kita dalam sebuah labirin. Tujuan kita memang ada. Yaitu keluar dari labirin di sisi satunya. Namun sepanjang perjalanan kita itu banyak sekali belokan demi belokan yang akan mengubah arah kita agar tidak mencapai pintu keluar labirin itu. Nah… kira-kira seperti itulah akibatnya jika memiliki tujuan yang tidak specific.
M – Measurable. Tujuan yang baik harus dapat diukur. Setelah menentukan tujuan yang Smart – jelas. Maka berikutnya harus dapat diukur. Alias kita bisa tahu apakah tujuan itu sudah dicapai ataukah masih separuh jalan. Bagaimana kita menilai diri kita apakah sudah mencapai tujuan kita apa belum apabila semua itu tidak dapat diukur? Ingatkah dulu kalau ditanya ingin jadi apa… kita bilang jadi Polisi, Dokter, Insinyur dll… nah semua itu juga mimpi/tujuan yang terukur kan???
A – Achievable. Tujuan harus dapat dicapai. Menggantungkan mimpi setinggi langit katanya. Tapi apakah semua itu baik? Belum tentu. Apabila ternyata tidak tercapai, semua itu dapat mengakibatkan diri kita menjadi terpukul dan tidak dapat melakukannya dengan baik. Yang ada tujuan menjadi bukanlah tujuan namun MIMPI BURUK karena kita merasa tidak mungkin dicapai.
R – Realistic. Tujuan itu achievable dan juga realistic. Hal ini guna menjaga kita agar dalam batasan wajar dalam menentukan tujuan/mimpi kita. Kita ini, patut kita sadari juga, bahwa diri kita ini sangatlah terbatas. Karena itulah… tujuan yang baik adalah tujuan yang memperhitungkan keterbatasan kita dalam menggapainya. Seperti yang dikatakan di atas. Jangan sampai tujuan itu justru menjadi mimpi buruk kita.
T – Time base. Tujuan yang baik itu tentunya ada batasan waktu. Tujuan demi tujuan boleh diciptakan dalam usaha menggapai tujuan besar. Namun semua itu harus dibatasi dengan waktu demi waktu. Selain agar dapat dilakukan evaluasi sedikit demi sedikit dan melakukan revisi tujuan serta revisi usaha bila memang dibutuhkan, pembatasan waktu ini agar tidak percuma semua tenaga yang kita keluarkan. Bahwa kita tidak membuang waktu kita untuk sesuatu yang sebenarnya dapat dicapai lebih cepat lagi.
Tujuan yang baik tentunya akan membawa kita ke dalam langkah demi langkah yang akan membantu kita menggapai mimpi. Semua itu kita tuangkan dalam gerak tubuh kita dalam setiap nafas kita dalam sebuah rancangan hidup besar kita. Kita tuangkan semua dalam sebuah PERENCANAAN.
PLANNING
Let’s talk about planning. I hate this one. Bener-bener benci yang namanya planning. Tapi segala sesuatu harus diawali dengan rencana ini. Apa sih sebenarnya planning? Bagi saya planning adalah menuliskan apa yang akan saya capai dan langkah-langkah yang akan saya lakukan agar mencapainya.
Kalau dulu ada seseorang berkata bahwa kegagalan bukan karena hal yang macam-macam. Tapi hanya satu hal yang menyebabkan kegagalan itu sendiri. Yaitu kurangnya perencanaan. Karena itulah… planning ini penting. Termasuk planning kehidupan kita.
Rencanakan hidup kita. Step by step. Apakah kita ingin selamanya hidup dengan orang tua? Tentu tidak kan? Secara tidak langsung saat itu kau sudah membuat planning. Kita merencanakan bahwa pada umur sekian saya harus kuliah di universitas A. saat itu juga kita melakukan planning. Tapi masih pada tahap awal.
Tahap berikutnya adalah menentukan tahapan demi tahapan yang harus kita lalui dalam mencapai tujuan kita itu. Misalkan kita ingin ke kantor tepat waktu. Maka itu akan jadi tujuan kita. Planning akan dimulai dari tujuan itu. Berikutnya kita menentukan:
a.    naik apa kita ke kantor? Berapa lama waktunya. Misalkan kalau naik bus ke kantor kita membutuhkan waktu 1 jam. Artinya agar tidak terlambat, kita sudah harus berangkat dari rumah sekitar 1 jam sebelum jam kantor mulai.
b.    Kalau kita sudah harus berangkat 1 jam sebelum kantor mulai, maka kita sudah harus selesai mandi, sarapan, dll yang mana membutuhkan waktu sekitar setengah jam sebelumnya. Jadi kita harus memulainya sekitar setengah jam sebelum berangkat atau 1 ½ jam sebelum jam kantor.
c.     Dengan demikian kita sudah harus bangun maksimal adalah 1 ½ jam sebelum jam kantor. Nah kalau kita tahu kebiasaan kita adalah tidur ayam setelah bangun sekitar ½ jam artinya kita harus bangun maksimal 2 jam sebelum jam kantor.
Itu semua planning. Tapi masih belum memasukkan error dalam pelaksanaan. Misalnya bila macet, bus mogok, dll. Semua planning itu harus memasukkan error dalam pelaksanaan itu tentunya. Simple? Yeah… simple to say and as a theory. But hard to do à tapi bukan mustahil ya…
Sebuah quotes manis dari Elbert Hubbard berikut ini mungkin cocok untuk bahan renungan kita kali ini:
“Many people fail in life, not for lack of ability or brains or even courage, but simply because they have never organised their energies around a goal.”
Kebanyakan orang berkutat dengan menentukan tujuan/goals itu saja sehingga melupakan perencanaan. Dan hal inilah yang membuat banyak kegagalan. Satu per satu jatuh karena semua menjadi tidak focus lagi. Perencanaan membantuk kita dalam menjadikannya sebuah focus.
Nah setelah kita lakukan Planning itu… apa lagi yang harus kita lakukan agar kita dapat menggapai mimpi kita???
ACTION
“And ACTIONNNNN!!!” setiap sutradara di balik layer selalu meneriakkan itu kepada para pemain film mereka. Dan semua pun mulai berakting. Nah action dalam hal ini bukan berarti berakting ya. Tapi…. Melakukan apa yang sudah kita rencanakan….
Yup…. Plan what u do and do what u plan. Itu yang terpenting. Perencanaan yang baik sekalipun tidak akan ada artinya bila tidak dilakukan. Sedangkan tindakan sebaik apapun tidak ada artinya jika tidak direncanakan.
Semua yang telah dituangkan dalam tahapan demi tahapan yang kita dapat pikirkan guna menggapai tujuan kita…. Harus kita wujudkan. Susah? Well…. Life’s hard man. But that doesn’t mean that u just sit and do nothing right? Ga ada yang gratis di dunia ini kata orang-orang terkenal dan sukses. Semua harus dibayar dengan sesuatu. Entah dengan uang yang banyak atau pengorbanan lainnya.
Menjadi sukses dimulai dari sebuah rencana yang baik dan dilanjutkan dengan tindakan. Apa-apa saja yang sudah kita rencanakan harus kita lakukan. Jangan berharap rencana-rencana itu menjadi kenyataan bila kita hanya berdiam diri saja.
Saat lakukan action hal yang perlu kita pegang teguh adalah keyakinan akan perencanaan kemarin. Bahwa dengan rencana-rencana kemarin, semua akan berjalan dengan baik dan dapat tercapai. Kalau kata orang sih: Percayalah dan lakukanlah… Semesta akan mendukung.
Saat merealisasikan rencana kita, kita pasti akan dihadapi pada beberapa kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita saat membuat rencana itu. Karena itulah dibutuhkan yang namanyaEVALUATION.
EVALUATION
Not evolution ya…. Adalah sebuah proses melakukan penilaian atas segala tindakan kita dan membandingkannya dengan perencanaan kita. Apakah sesuai atau tidak. Apakah akan membantu kita menggapai tujuan kita atau tidak.
Saat jalanan berliku, seseorang pasti akan membelokkan setir mobilnya agar mengikuti jalanan itu. Nah saat seperti itu juga dalam hal menggapai tujuan kita perlu melakukan evaluasi. Pelaksanaan project “MENGGAPAI MIMPI” itu tidaklah lurus-lurus aja. Tidak juga menggunakan jalan tol bebas hambatan. Pasti ada saja yang kita temui.
Tapi saat-saat seperti itulah… keyakinan kita diuji dan kepandaian kita akan ditekan agar mengeluarkan yang terbaik dari kita. Mulailah satu per satu dievaluasi. Hambatan. Cara mengatasinya. Semua didefinisikan kembali. Tapi haruslah ingat. Jangan sampai tujuan kita berubah.
Satu per satu kita review agar tujuan kita semakin mantap. Agar yang tadinya ingin dicapai dalam 10 tahun bisa dicapai hanya dalam 3 tahun saja. Evaluasilah diri. Ini yang susah. Seringkali orang sulit memberikan nilai yang objektif. Karena itulah diperlukan kedewasaan diri dalam melakukan evaluasi diri kita.
Kita harus mengenali diri kita luar dalam. Benar-benar memahami dan mengenal diri kita akan membantu diri kita menggapai mimpi demi mimpi yang ada. Semua pasti akan bisa terlewati dengan mudah. Kalau kata orang Marketing… lakukan SWOT Analysis atas diri sendiri. Satu per satu kita jabarkan. Strength kita apa saja. Weakness kita apa.Opportunity kita. Dan juga Thread kita.
Dengan demikian kita akan menjadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang sudah bersenjata lengkap guna menghadapi rintangan dan cobaan dalam menggapai mimpi-mimpi kita.
Mimpi…
Jangan berhenti bermimpi…. Dan wujudkan mimpi itu….
Tapi jangan lupa juga melakukannya dengan baik. Jangan hanya bermimpi tanpa sebuah perencanaan. Jangan bermimpi tanpa melakukannya. Jangan bermimpi jika tidak mengenal diri sendiri.
Bermimpilah kawan bila memang semua itu sesuai untukmu dan dapat kau raih. Percayalah… MESTAKUNG. SEMESTA ALAM AKAN MENDUKUNG bila kau sendiri sudah mempercayainya.
Exit mobile version