Site icon Febriyan Lukito

BB Error… Dan Maki-maki

We curse others but we do not realize that, while we do, we are cursing ourself – Ryan

Kemarin setelah jam makan siang hingga sore hari (kurang lebih sekitar 4 jam-an), pengguna blackberry mengalami gangguan. Tidak dalam mengirimkan blackberry messenger (BBM) ataupun menerima/mengirim e-mail. Bagi yang memang sering menggunakan blackberry tentunya merasa sangat terganggu.

Tapi saya tidak ingin membicarakan masalah gangguannya – toh sudah ada pengumuman resmi dari RIM bahwa memang kemarin memang ada gangguan pada server mereka. Tapi sore harinya, sekitar pukul 6 sore, sudah lancar kembali.

Nah.. justru yang saya ingin tulis adalah apa yang terjadi setelah BBM kembali lancar jaya… Blackberry saya sendiri menerima kurang lebih 30 BBM setelah berhasil kembali. Dari 30 BBM itu, hanya 5 yang non broadcast (BC). 

Broadcast message yang saya terima menyatakan bahwa server RIM sedang mengalami gangguan dan update (well, gangguannya sih bener) dan agar tetap dapat menggunakan blackberry, pengguna diharap mengirimkan BC tersebut ke seluruh kontak yang ada.

Hanya ada 3 BC yang mengirimkan link berita bahwa RIM sedang bermasalah – dengan sumber detik.com selebihnya ya BC yang di atas. Untuk BC yang berisikan pesan seperti di atas, saya lebih banyak buka dan tutup saja. Tidak saya baca (maaf ya).

Marah-marah

Yang unik berikutnya terjadi adalah.. update status kontak BBM saya. Beragam. Mulai dari yang sama dengan BC tadi, hingga ada yang marah-marah di status karena mendapatkan BC itu.

Kesal sampai-sampai ada yang menuliskan status ‘menghina’ orang yang BC tersebut. Saya pribadi sih menganggap BC itu lucu. Karena sebenarnya BC itu HOAX. Dan memang banyak yang hanya ‘mem-forward’ tanpa mencoba menelaah terlebih dahulu kemungkinan-kemungkinannya.

Dari kejadian ini, saya mempelajari sesuatu. Bahwa kita ini seringkali memaki dan menghujat orang lain (entah disadari atau tidak – harusnya sih disadari), atas sesuatu yang dikatakan atau dilakukan oleh orang itu. Kita memaki dan memaki tanpa henti hingga akhirnya orang itu sendiri merasa tidak enak. Dan seringkali ada rasa ‘bangga’ dalam diri kita setelah melakukannya.

Dalam makian juga terkadang tersebutlah segala macam isi kebun binatang yang dapat semakin menyakiti orang lain. Tapi sebenarnya, tahukah kamu? Saat memaki orang lain, sebenarnya diri kita sendiri sedang mendapat makian yang sama.

Others See/Hear

Orang lain melihat ataupun mendengar makian kita pada seseorang itu. Dan pada saat itulah, sebenarnya kita sedang ‘dinilai’ oleh orang lain itu. Tanpa kita sadari, sebenarnya, saat kita memaki orang lain, kita sedang memaki diri sendiri dan merendahkan nilai kita di mata orang lain.

Adalah wajar untuk marah… namun haruslah ada alasan, waktu dan tempat yang tepat untuk melakukannya. Dan janganlah memaki/marah untuk menjatuhkan. Namun lakukanlah untuk membangun orang lain agar lebih baik. Inilah yang sulit.

Kita harus membiasakan diri kita untuk melakukannya… Perlahan, tapi pasti, semua itu dapat kita lakukan.

Ryan

041012 1200

Exit mobile version